TRIBUN-TIMUR.COM – Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Bulukumba tercatat jika beberapa sekolah dasar menghadapi kekurangan siswa, bahkan dengan jumlah guru yang melebihi angka pendaftar.
Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama setempat tengah mengevaluasi kondisi ini secara serius.
Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Andi Buyung Saputra, menyebut data pasti akan terlihat setelah masa pendaftaran ulang ditutup pada 27 Juni 2025.
"Nanti pada tanggal itu akan diketahui apakah betul-betul guru lebih banyak dibandingkan siswa yang mendaftar," ujar Andi Buyung, Jumat (20/6/2025).
Proses pendaftaran ulang di sekolah negeri masih berjalan, dan indikasi awal menunjukkan tren penurunan jumlah siswa di beberapa sekolah di berbagai kecamatan.
Andi Buyung menjelaskan, minimnya pendaftar ini tidak berarti anak-anak putus sekolah.
Justru, orang tua kini memiliki banyak pilihan.
Lingkungan menjadi faktor utama, banyak siswa memilih sekolah di lokasi lain yang dianggap lebih baik, bahkan jika itu berarti tidak memilih sekolah terdekat.
Selain itu, sekolah swasta dan pondok pesantren juga semakin menjadi pilihan populer.
"Itu semua tak ada masalah, yang jelas anak usia sekolah tak putus sekolah atau tidak bersekolah," tegasnya.
Sekolah dengan Jumlah Siswa Minim
Beberapa sekolah yang teridentifikasi memiliki jumlah pendaftar yang sangat rendah antara lain:
SD 332 Pulonggo, Kecamatan Bulukumpa: Hanya menerima 11 siswa, sementara memiliki 13 guru dan bujang.
SD 334 Binuang (Desa Tibona): Tercatat hanya 21 siswa.
SDN 96 Galung Boddong: Memiliki 20 siswa dengan 7 guru.