908 Calon Siswa SMA 5 Makassar Gugur, Tak Penuhi Skor TPA dan Rapor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENDAFTARAN SISWA BARU - Orang tua siswa melihat pengumuman kelulusan di peserta didik baru SMA 5 Makassar. Rabu (18/6/2025). Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri 5 Makassar, Rondiyah, menyampaikan bahwa sekolahnya menerima total 1.340 pendaftar, namun hanya 432 orang yang dinyatakan lulus seleksi sesuai daya tampung sekolah.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak 908 calon siswa dinyatakan tidak lolos seleksi di SMA Negeri 5 Makassar tahun ajaran 2025/2026.

Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri 5 Makassar, Rondiyah, menyampaikan bahwa sekolahnya menerima total 1.340 pendaftar, namun hanya 432 orang yang dinyatakan lulus seleksi sesuai daya tampung sekolah.

Menurutnya, selain keterbatasan kuota, faktor utama yang menyebabkan ratusan calon siswa gugur karena skor Tes Potensi Akademik (TPA) ditambah nilai rapor SMP yang tidak mencukupi.

"Nilai TPA itu sudah ada di akun para siswa, sehingga kami pihak sekolah hanya melihat saja. Kami tidak ikut campur terhadap siswa yang ingin mendaftar di sini, semua ini sudah diatur oleh sistem," jelas Rondiyah saat ditemui di Aula Mini SMA Negeri 5 Makassar, Rabu (18/6/2025).

Berdasarkan data kelulusan, skor TPA terendah yang diterima berada di angka 260,61, sedangkan skor tertinggi (di luar jalur tahfiz) mencapai 451,95.

Rondiyah juga mengungkapkan, terdapat dua calon siswa yang lulus namun tidak melakukan daftar ulang, sehingga kursi tersebut diisi oleh peserta dengan urutan nilai di bawahnya.

"Itu sudah sesuai dengan juknis (petunjuk teknis) dari Dinas Pendidikan," ujarnya.

Saat ini, pihak sekolah tengah menunggu petunjuk teknis pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari Dinas Pendidikan Sulsel.

"Kami sedang melakukan wawancara mengenai tata tertib siswa, termasuk wawancara kerohanian yang dilakukan oleh guru agama masing-masing," tambahnya.

Persaingan Ketat, Belasan Ribu Siswa Terancam Tak Lanjut Sekolah di Makassar

Sebelumnya diberitakan, belasan ribu calon siswa tingkat SMA di Kota Makassar terancam tidak melanjutkan pendidikan karena daya tampung SMA negeri yang terbatas.

Data dari Dinas Pendidikan Sulsel mencatat, dari total lebih dari 22 ribu pendaftar, hanya tersedia 8.508 kursi di SMA negeri se-Kota Makassar.

Artinya, lebih dari 13 ribu siswa berpotensi tidak tertampung di sekolah negeri.

Padahal, secara keseluruhan daya tampung jenjang SMA dan SMK se-Sulsel mencapai 126.498 kursi, terdiri dari 80.040 untuk SMA dan 46.908 untuk SMK.

Sementara jumlah lulusan SMP diperkirakan sekitar 109.440 siswa.

Kondisi ini paling terasa di Makassar sebagai pusat pendidikan utama di Sulsel. 

Untuk empat sekolah favorit seperti SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17 Makassar sudah menampung total 1.548 siswa dari jalur unggulan.

Tahapan berikutnya dalam proses PPDB 2025 masih berlangsung.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengakui situasi ini menjadi perhatian serius. Pihaknya kini menjalin komunikasi dengan sekolah swasta untuk menampung siswa yang tidak terakomodasi.

"Ini menunjukkan adanya anak-anak yang putus sekolah. Ini menjadi perhatian kita dalam perekrutan siswa baru tahun ini," ungkapnya.

Iqbal menegaskan, Disdik berkomitmen agar tidak ada anak yang tidak bersekolah karena keterbatasan daya tampung.

Jika tidak tertampung di SMA negeri, kita arahkan ke sekolah swasta atau model lain seperti sekolah virtual atau homeschooling. Regulasi akan kita siapkan. Intinya, kita siapkan alternatif agar semua anak bisa bersekolah," tegasnya.

Berita Terkini