TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 40 siswa miskin di Maros akan mengikuti program Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini gratis.
Setiap siswa akan berasrama, diterima berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Bertujuan memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak tidak mampu.
Kepala Dinas Sosial Maros, Suwardi Sawedi, mengatakan, sebanyak 40 kuota diberikan itu untuk tahap awal dan dikhususkan bagi siswa setingkat Sekolah Menengah Atas atau SMA.
“Sementara ini hanya satu jenjang. Tahap awal 40 siswa setingkat SMA,” kata Suwardi, Senin (2/6/2025).
Dia menambahkan, setiap daerah mengusulkan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk membangun Sekolah Rakyat.
Luas lahan dibutuhkan sekira 6-7 hektar, karena setiap sekolah dilengkapi asrama.
Lokasi program masih tahap seleksi.
Dua lokasi sudah diusulkan, yakni SMPN 10 Bantimurung, Desa Tukamasea dan Balai Perlindungan dan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Makkareso, Kecamatan Bantimurung.
Menurut Suwardi, BPSBR Makkareso aset Dinas Sosial Sulsel seluas 4,25 hektar.
Ia menyebut fasilitas di lokasi ini cukup memadai.
Penetapan lokasi sekolah masih menunggu keputusan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Program ini ditujukan bagi anak-anak keluarga kurang mampu, terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mulai dari kategori miskin hingga miskin ekstrem.
“Program ini menggunakan sistem asrama atau boarding school. Seluruh siswa tinggal di lingkungan sekolah selama masa pendidikan,” ujarnya.