Anggaran Stunting Maros Rp18 Miliar, Stunting Gowa Turun 16 Persen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafik perkembangan Stunting di 24 kabupaten dan kota di se Sulsel. Bulukumba berhasil menurunkan stunting 8,5 persen.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Gowa Sofyan Daud menyebut, pada tahun 2022 prevalensi stunting mencapai 33 persen.

“Tahun 2023 turun menjadi 21,1 persen. Alhamdulillah, tahun 2024 turun lagi menjadi 17 persen,” ujar Sofyan.

Penurunan ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 17,1 persen.

Ia menjelaskan, penilaian angka stunting dilakukan setahun sekali, sehingga belum ada data resmi untuk triwulan pertama tahun ini.

Sofyan menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil komitmen bersama Pemkab dan seluruh stakeholder melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

“Pendekatan yang kami lakukan bersifat konvergensi, yaitu terintegrasi dan terkoordinasi dari hulu ke hilir, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita, khususnya yang berada dalam keluarga berisiko stunting,” jelasnya.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting, pihaknya juga mendorong peran orangtua asuh bagi keluarga beresiko stunting serta membentuk program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) melalui inovasi Gassing Nganre atau Gerakan Atasi Stunting dengan Makan Telur dan Kelor.

“Inilah yang kami gerakkan secara masif di seluruh desa dan kelurahan di Gowa,” kata Sofyan.(*)

Berita Terkini