TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Ruangan ini tak terlalu besar.
Kira-kira 8x8 meter di bagian depan Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah.
Namun di ruangan ini, aktivitas transportasi haji dikendalikan.
Ruangan ini menjadi pusat pemantauan 24 jam perjalanan jemaah haji Indonesia.
Lima layar komputer menyala tanpa henti memantau pergerakan ratusan bus antar kota dan shuttle jemaah haji.
Ruang berukuran kecil ini menjadi jantung layanan transportasi haji Indonesia di Tanah Suci.
Satu meja khusus diisi operator yang mengawasi lima layar sekaligus.
Layar utama menampilkan rute Bus Shalawat dari hotel ke Masjidil Haram.
Layar kedua memantau perjalanan bus antar kota seperti Madinah-Makkah.
Setiap titik di layar mewakili nasib ribuan jemaah yang sedang bermigrasi.
Mohamad Jamal dari layanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang konsumsi rutin mengecek posisi rombongan setiap pagi.
"Biar makanan bisa diantar tepat waktu saat jemaah tiba," kata pria asal Jawa Tengah ini.
Dua tenaga musiman bergantian jaga 24 jam di ruang kontrol ini.
Ahmad Ihabul Fathi bertugas shift malam dari pukul 20.00-08.00.
Rifki mengambil alih shift siang untuk memantau pergerakan bus.