TRIBUN-TIMUR.COM – Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Andi Marshanda Tri Arianti, yang terseret arus Sungai Sapanna, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ditemukan meninggal dunia, Selasa (13/5/2025).
Marsanda, sapaan akrabnya, sempat hilang sejak Senin (12/5/2025) saat berlibur bersama teman-temannya.
Ia diketahui datang ke lokasi wisata sungai tersebut bersama empat rekannya.
Saat bermain di aliran sungai, air bah tiba-tiba datang dan menyeretnya.
Teman-temannya sempat berupaya menolong, namun derasnya arus membuat Marsanda hilang.
Kepala BPBD Maros, Towadeng, mengatakan tim SAR gabungan menyisir aliran sungai sejauh 5 kilometer. Jenazah Marsanda ditemukan pada hari kedua pencarian.
“Medan sangat sulit, banyak batu cadas dan arus air sangat deras. Beberapa titik perlu disisir kembali,” ujar Towadeng.
Marsanda merupakan alumni SMAN 22 Makassar dan berasal dari Kabupaten Bone.
Ia tinggal di Sudiang, Kota Makassar.
Sepupunya, Andi Apip, mengatakan keluarga menerima kabar hilangnya Marsanda pada malam hari setelah kejadian, dan langsung berangkat dari Bone menuju Maros.
“Kami terima kabar semalam, langsung ke sini dari Bone,” ujarnya.
Marsanda diketahui telah dinyatakan lulus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 pakai ijazah SMA.
Mahasiswi semester 6 ini akan ditugaskan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mulai 28 Mei 2025.
“Dia sudah dinyatakan lulus CPNS, tapi keberangkatannya memang ditunda. Dia pilih jalan-jalan dulu sama teman-temannya,” ungkap Andi Apip.
Setelah dievakuasi, jenazah Marsanda dibawa ke Puskesmas Tompobulu sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.