Perhatian Khusus untuk Jamaah Lansia dan Penderita Komorbid
Bagi jamaah lansia dan penderita penyakit kronis, perhatian ekstra sangat diperlukan. “Daya tahan tubuh yang menurun membuat mereka lebih rentan terhadap dehidrasi, kelelahan, dan komplikasi penyakit kronis,” tambahnya.
Oleh karena itu, penggunaan kursi roda jika diperlukan, pendampingan dari keluarga atau petugas, serta pemantauan kesehatan secara rutin sangat penting.
Dr Wachyudi juga menyarankan jamaah untuk membawa obat-obatan pribadi beserta surat keterangan medis, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi, diabetes, atau gangguan jantung.
Selain menjaga kesehatan fisik, dr. Wachyudi menekankan pentingnya menjaga akhlak selama di Tanah Suci.
“Menjadi pribadi yang sabar, peduli, dan saling membantu adalah bagian dari kesempurnaan ibadah yang membawa kita pada haji yang mabrur,” pesannya.
Dengan persiapan yang matang, baik fisik maupun mental, jamaah diharapkan dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan aman, sehat, dan penuh keberkahan.
Data terkini Siskohat Kemenag RI, hingga Minggu 1 Mei 2025, 174 dari 525 kloter sudah tiba di Madinah (33,14 persen).
Total 67.718 jamaah haji dari total 203.320 jamaah atau 33.13 % jamaah sudah tiba di Tanah Suci. Dari angka tersebut sebanyak 14.715 atau 21.7 % jamaah haji di Tanah Suci adalah jamaah lanjut usia atau lansia.(*)