Haji 2025

Sosok Fatmawati Arif, Dampingi Jamaah Haji Asal Makassar dengan Keterampilan Bahasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kloter 1 Embarkaasi Makassar, Fatmawati

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 393 orang yang terdiri dari 386 jamaah haji dan sejumlah petugas diberangkatkan dalam kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Makassar. 

Seluruh jamaah dalam kloter ini berasal dari Kota Makassar.

Ketua Kloter 1, Fatmawati Arif (51), menyampaikan rasa syukurnya dapat menjalankan tugas sebagai pendamping jamaah haji, khususnya dalam membantu jamaah lanjut usia.

“Alhamdulillah, saya senang sekali bisa menunaikan tugas sebagai ketua kloter. Apalagi bisa membantu jamaah lansia,” ujarnya.

Fatmawati menambahkan, jamaah termuda dalam rombongan berusia sekitar 30-an tahun.

Ia mengandalkan kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa daerah untuk mempermudah interaksi dengan para jamaah.

“Saya bisa semua bahasa daerah, tapi mayoritas jamaah saya menggunakan bahasa Bugis. Dengan komunikasi, kita bisa memahami apa yang mereka harapkan,” jelasnya.

Kloter pertama ini menjadi awal dari rangkaian pemberangkatan jamaah haji dari Embarkasi Makassar pada musim haji tahun ini.

Tips Sehat Berhaji

Menjelang musim haji tahun ini, dr. Wachyudi Muchsin S.Ked SH M.Kes C.Med, yang akrab disapa "Dokter Koboi", berbagi tips penting bagi para jamaah haji, khususnya lansia dan penderita penyakit komorbid, untuk menjalankan ibadah dengan sehat dan nyaman serta meraih haji yang mabrur.

Sebagai dokter berpengalaman yang telah beberapa kali mendampingi jamaah haji Indonesia, dr. Wachyudi menekankan pentingnya persiapan medis sejak sebelum keberangkatan. 

Ia mengingatkan para jamaah untuk melengkapi diri dengan vaksinasi wajib, seperti vaksin meningitis dan polio, yang menjadi syarat internasional masuk ke Arab Saudi sekaligus perlindungan dari penyakit menular.

Cegah Heat Stroke, Perhatikan Hidrasi dan Hindari Aktivitas Berat Salah satu ancaman kesehatan utama selama berhaji adalah heat stroke, kondisi darurat medis akibat peningkatan suhu tubuh drastis hingga di atas 40°C.

Dr. Wachyudi menjelaskan bahwa gejala heat stroke meliputi kulit panas dan kering, kebingungan, pusing hebat, denyut nadi cepat, hingga kehilangan kesadaran. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa berakibat fatal.

“Jaga hidrasi dengan rutin minum air, gunakan pelindung panas seperti topi dan kacamata hitam, serta hindari aktivitas berat pada siang hari,” ujar dr. Wachyudi. Ia juga menyarankan jamaah untuk beristirahat yang cukup dan mengenakan pakaian berbahan ringan untuk membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Halaman
12

Berita Terkini