"Semua yang hadir dalam ibadah bisa bertukar pasangan atau bebas memilih pasangan," tandasnya.
Selain itu, pria berambut gondrong itu mengaku bisa menyembuhkan orang sakit.
Umar menambahkan, sekitar 3 bulan yang lalu kelompok ini membangun pondok di belakang SMA Negeri 1 Nimboran untuk ibadah.
"Sekitar tanggal 5-6 Mei 2025 kemarin anak-anak dari Kampung Pobaim yang mendengar informasi itu masuk dan membubarkan kelompok itu,” ungkapnya.
Dari pengecekan yang dilakukan oleh anak-anak muda tersebut, ternyata benar ada praktik ajaran sesat.
Sehingga FM diusir oleh anak-anak muda di Kampung Pobaim itu.
“Pendirinya, yakni FM dan beberapa pengikutnya langsung melarikan diri ke Sorong. Jadi sampai sekarang tidak ada aktivitas lagi di lokasi,” ujarnya.
Kapolres Lanny Jaya ini mengatakan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ajaran Sesat Pria Mengaku Tuhan di Papua, Ibadah Tanpa Busana dan Bisa Berhubungan Badan