TRIBUN-TIMUR.COM - Aliran sesat di Papua muncul dan meresahkan.
Ritual aliran sesat itu 'bar-bar'.
Pengikut aliran sesat diminta melakukan hal-hal senonoh dan asusila.
Isu aliran sesat itu muncul saat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih meresahkan.
Berdasarkan ulasan Kompas.com, berkembang satu ajaran sesat di Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua.
Ajaran ini sangat berbahaya dan bisa menghancurkan Papua, yakni hadirnya seorang tokoh bernisial FM.
FM memiliki misi yang berbeda dari OPM (Organisasi Papua Merdeka).
FM sepertinya ingin merusak moral dan mental warga Papua, lewat ajaran agama.
Untuk menyerap banyak pengikut, FM mengaku sebagai Tuhan.
Kepada pengikutnya, FM mengajarkan satu ajaran sesat yang tak bisa diterima.
Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay, mengatakan bahwa ajaran sesat yang diajarkan oleh FM yang mengaku Tuhan ini dilakukan dengan cara tanpa busana alias bugil.
"Dalam ibadah yang dijalankan, semua pengikut tanpa busana, hingga adanya praktik hubungan badan bukan suami istri," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/5/2025).
Menurut AKBP Umar, aliran sesat yang dipimpin oleh FM ini menerapkan praktik ibadah yang melenceng dari kebiasaan agama pada umumnya.
"Mereka melakukan ibadah pada malam hari. Berdasarkan informasi, praktik ibadah tersebut termasuk tindak yang tidak dapat diterima oleh norma agama dan masyarakat," ujar Umar.
"Jadi setelah ibadah bisa berhubungan badan meskipun itu bukan pasangan suami istri," imbuhnya.