Kami juga pernah bersama-sama; saya dari Papua, sementara sobat Mappi dari Makassar, kami bertemu di Den Haag, untuk mengikuti International Human Rights.
Program yang diselenggarakan oleh The Hague Academy of International Law, di Kota Den Haag, Nederland.
Mappi adalah pengganti saya, sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan LBH Indonesia bersama kolega lainnya menjadi Presidium Dewan Pengurus di ujung Tahun 2000.
Qua Vadis Aktivis Makassar:
Mengulik untuk Memahami Sosok Mappinawang
Tak banyak yang paham, apa makna nama Mappinawang dalam Bahasa Bugis. Dalam percakapan semasa Mappi ada, tidak ada juga pertanyaan mengusik yang mencoba mencari tahu, apa kira-kira makna nama Mappinawang dengan bertanya langsung pada si pemilik nama.
Padahal nama itu, setidaknya bagi penulis, khas dan unik, tapi justru, kenapa tidak banyak menjadi pilihan bagi para orang tua Bugis–Makassar yang akan memberi nama itu pada anaknya.
Itu sebabnya tetiba, rasa “penasaran” sekonyong hadir terserempak untuk mengetahui makna harfiah dari Mappinawang, ketika akan menulis In Memorian Mappinawang.
Saya menyadari seutuhnya, bahkan meyakini, nama memiliki makna yang mendalam dan acapkali mencerminkan identitas spiritualitas seseorang.
Pada tradisi keluarganya yang kental keislamannya, nama yang diberikan orang tua, bisa jadi, adalah harapan yang sekaligus doa bagi dan untuk pemiliknya.
Kata Mappinawang dalam budaya Bugis-Makassar, bukanlah nama gelar seperti Mappajung, Mappasena atau Mappasessu yang terkait dengan kebangsawanan, kepemimpinan atau peran sosial.
Frasa Mappinawang dapat dipisah menjadi dua kata, yaitu Mappi dan Nawang. “Mappi” dalam literatur bahasa, biasa disebut sebagai prefix yang merupakan awalan dari suatu kata dasar yang dapat menunjukkan adanya suatu tindakan atau keadaan.
Adapun “Nawang” dapat berasal dari suatu kata yang berarti melihat, memperhatikan, atau memiliki wawasan.
Apakah nama itu yang memberikan kontribusi bagi sikap dan perilaku Mappinawang dalam tindak tanduk kesehariannya?
Bukankah kita semua, tidak ada yang meragukannya, adalah sosok yang memiliki wawasan, di sebagiannya, melebihi pikiran, pandangan dan pengetahuan para koleganya sendiri?