Namun di beberapa wilayah lainnya PAN mengalami penurunan atau stagnasi.
Kabupaten Wajo dari 7 menjadi 6 kursi.
Hal ini sekaligus membuat PAN kehilangan posisi sebagai Ketua DPRD Wajo yang sebelumnya pernah diraih.
Adapun daerah lainnya, seperti PAN Kabupaten Takalar meraih 1 kursi, Jeneponto 4 kursi, Bantaeng 4 kursi, PAN Bulukumba 3 kursi, dan Bone 3 kursi.
"Ada daerah yang sebelumnya tidak memiliki kursi namun kini berhasil meraih satu kursi, seperti di Kabupaten Toraja Utara. Namun, ada pula daerah yang mengalami penurunan, seperti Kabupaten Wajo," ujarnya.
Kekuatan Kepala Daerah dari Kader PAN
PAN Sulsel juga menunjukkan kekuatan politiknya di eksekutif.
Hingga 2024, PAN sukses menempatkan dua bupati dan satu wakil bupati dari kadernya.
Yakni Bupati Maros Chaidir Syam (dua periode) dan Bupati Gowa Husniah Talenrang.
Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba diduduki Edy Manaf selama dua periode.
Ashabul mengaku, sebelumnya, PAN pernah memiliki tiga bupati secara bersamaan di Maros, Enrekang, dan Wajo.
“Kita selalu jadi pemenang dalam Pilkada, termasuk dalam pemilihan Gubernur Sulsel. Partai kita selalu diperhitungkan,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Ashabul Kahfi menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh kader PAN Sulsel.
“Saya memimpin selama empat periode. Tentu dalam perjalanan itu ada kekurangan dan kekhilafan. Tapi saya berharap, ketua DPW ke depan bisa mengakomodir semua kader, dan menjadikan rumah PAN sebagai tempat perjuangan bersama,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya memperkuat konsolidasi dan semangat kolektif.
“Kita ingin PAN kembali menjadi pemenang. Di legislatif, di eksekutif, dan di hati rakyat,” tutup Ashabul Kahfi.(*)