Muswil PAN Sulsel 2025

Ashabul Kahfi Curhat Turunnya Kursi PAN di DPRD Sulsel, Ajak Kader Bangkit Kembali  

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUSWIL PAN SULSEL-Ketua PAN Sulsel Ashabul Kahfi sambutan di hadapan peserta MUSWIL PAN Sulsel di Hotel Claro Makassar, Minggu (4/5/2025).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel, Ashabul Kahfi blak-blakan mengakui adanya penurunan signifikan dalam perolehan kursi PAN di DPRD Sulsel pada Pemilu 2024.

Pada Pemilu 2019, PAN berhasil meraih tujuh kursi di DPRD Sulsel. 

Namun, di Pemilu 2024, jumlah tersebut merosot tajam menjadi hanya empat kursi.

Penurunan ini berdampak serius terhadap kekuatan politik PAN di parlemen tingkat provinsi. 

Terlebih, PAN tidak lagi memenuhi syarat untuk membentuk satu fraksi utuh di DPRD Sulsel.

Hal itu diakui Ashabul Kahfi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PAN Sulsel di Hotel Claro Makassar, Minggu (4/5/2025) siang. 

“Jujur, untuk tingkat provinsi, kita mengalami penurunan. Inilah menjadi pelajaran bagi kita. Kemenangan itu harus diperjuangkan," ujar Ashabul Kahfi.

Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR RI itu menyampaikan pamit setelah memimpin DPW PAN Sulsel selama empat periode kepengurusan.

Meski perolehan kursi DPRD Sulsel turun dari tujuh menjadi empat kursi, Ashabul menegaskan PAN tetap menunjukkan kekuatan di daerah. 

Beberapa kabupaten/kota justru mengalami peningkatan.

Di antaranya Kabupaten Maros, dari 6 naik menjadi 12 kursi legislatif. 

Kemudian Kabupaten Gowa dari 3 naik menjadi 6 kursi.

Kabupaten Enrekang dari 3 naik menjadi 5 kursi

Lalu Luwu Timur, dari 4 naik menjadi 5 kursi, Luwu Utara: dari 4 naik menjadi 6 kursi.

Selanjutnya, Kabupaten Selayar 4 kursi, Toraja Utara dari 0 menjadi 1 kursi.

Namun di beberapa wilayah lainnya PAN mengalami penurunan atau stagnasi.

Kabupaten Wajo dari 7 menjadi 6 kursi.

Hal ini sekaligus membuat PAN kehilangan posisi sebagai Ketua DPRD Wajo yang sebelumnya pernah diraih.

Adapun daerah lainnya, seperti PAN Kabupaten Takalar meraih 1 kursi, Jeneponto 4 kursi, Bantaeng 4 kursi, PAN Bulukumba 3 kursi, dan Bone 3 kursi.

"Ada daerah yang sebelumnya tidak memiliki kursi namun kini berhasil meraih satu kursi, seperti di Kabupaten Toraja Utara. Namun, ada pula daerah yang mengalami penurunan, seperti Kabupaten Wajo," ujarnya.

Kekuatan Kepala Daerah dari Kader PAN

PAN Sulsel juga menunjukkan kekuatan politiknya di eksekutif. 

Hingga 2024, PAN sukses menempatkan dua bupati dan satu wakil bupati dari kadernya.

Yakni Bupati Maros Chaidir Syam (dua periode) dan Bupati Gowa Husniah Talenrang. 

Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba diduduki Edy Manaf selama dua periode.

Ashabul mengaku, sebelumnya, PAN pernah memiliki tiga bupati secara bersamaan di Maros, Enrekang, dan Wajo.

“Kita selalu jadi pemenang dalam Pilkada, termasuk dalam pemilihan Gubernur Sulsel. Partai kita selalu diperhitungkan,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Ashabul Kahfi menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh kader PAN Sulsel.

“Saya memimpin selama empat periode. Tentu dalam perjalanan itu ada kekurangan dan kekhilafan. Tapi saya berharap, ketua DPW ke depan bisa mengakomodir semua kader, dan menjadikan rumah PAN sebagai tempat perjuangan bersama,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya memperkuat konsolidasi dan semangat kolektif.

“Kita ingin PAN kembali menjadi pemenang. Di legislatif, di eksekutif, dan di hati rakyat,” tutup Ashabul Kahfi.(*)

Berita Terkini