TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Sebanyak 18 kasus kebakaran tercatat di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, periode Januari hingga April 2025.
Kebakaran paling banyak terjadi pada Maret 2025, dengan 8 kasus.
Plt Kepala Dinas Kebakaran Maros, Eldrin Saleh Nuhung, mengatakan kebakaran umumnya dipicu oleh korsleting listrik.
“Kebanyakan kebakaran akibat korsleting listrik, sebanyak 11 kasus. Selain itu, ada juga yang disebabkan kebocoran selang regulator kompor gas,” tuturnya, Minggu (4/5/2025).
Eldrin menyebutkan, kecamatan dengan kasus kebakaran terbanyak adalah Turikale dan Bantimurung.
“Turikale tercatat 7 kasus, sementara Bantimurung 3 kasus. Sisanya terjadi di Maros Baru, Lau, Camba, dan Mallawa,” imbuhnya.
Dalam empat bulan terakhir, kebakaran di Maros menghanguskan 7 unit rumah dan beberapa objek lainnya.
“Tidak ada korban jiwa yang tercatat dari Januari hingga April,” ujarnya.
Salah satu kebakaran terjadi di Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, pada Selasa (8/4/2025).
Rumah milik Sirajuddin (54) ludes terbakar.
Total kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta, termasuk uang tunai Rp25 juta dan sejumlah surat berharga yang juga hangus terbakar.(*)