"Dan bisa dipastikan karena kurang penumpang. Celakanya Batik Air tidak menjalankan kewajiban pertanggungjawaban refund dan kompensasi," tambahnya.
Dalam video yang beredar luas, Hasri terlihat meluapkan kemarahannya kepada petugas layanan Batik Air.
Ia bahkan meminta untuk langsung berbicara dengan pimpinan maskapai karena merasa tidak mendapatkan keadilan sebagai konsumen.
Ia juga memperlihatkan beberapa penumpang lain yang mengalami nasib serupa.
Akibat tidak adanya solusi dari pihak maskapai, Hasri memutuskan untuk meninggalkan bandara dan memilih melanjutkan perjalanan ke Mamuju menggunakan bus.
Ia mengaku kecewa berat dan tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap maskapai tersebut.
"Makanya ini lagi saya pertimbangkan untuk gugat secara perdata," ucapnya.
Terpisah, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Taufan Yudhistira, membenarkan pembatalan dilakukan oleh pihak maskapai.
Ia mengatakan keputusan pembatalan sepenuhnya merupakan kewenangan maskapai yang bersangkutan.
"Untuk penundaan maupun pembatalan penerbangan merupakan kewenangan dari pihak maskapai, terkait alasan teknis maupun operasional," kata Taufan.
"Tidak ada penjelasan rinci, maskapai hanya menyampaikan alasan teknis maupun operasional," tambahnya.
Sementara itu, pihak Lion Air Group selaku induk Batik Air, melalui Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, belum memberikan penjelasan resmi terkait insiden ini.
Ia menyebut masih melakukan pengecekan internal.
"Saya bantu cek terlebih dahulu," singkatnya.(*)