Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu-Tempe di Parepare Putar Otak Agar Tetap Untung

Penulis: Rachmat Ariadi
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUAT TAHU-TEMPE - Suasana pembuatan tahu dan tempe di salah satu di Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Parepare, Selasa (29/4/2025).
PEMBUAT TAHU-TEMPE - Suasana pembuatan tahu dan tempe di salah satu di Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Parepare, Selasa (29/4/2025).

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Penjual tahu dan tempe Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) harus memutar otak agar tetap untung di tengah merangkaknya harga kedelai.

Saat ini, harga kedelai berada pada kisaran Rp 15 ribu per kilogram (Kg). Padahal sebelumnya, harga kedelai per kilogram masih dikisaran Rp 13 ribu.

Hal tersebut diutarakan perajin tahu dan tempe bernama Enal saat ditemui Tribun-Timur.com di tempat usahanya di Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Parepare, Selasa (29/4/2025).

"Iye naik (harganya) itu sudah Rp 15 ribu per kilo," katanya.

Enal mengungkapkan, kenaikan harga kedelai di Parepare sudah terjadi sejak bulan Februari kemarin.

"Sejak dua bulan yang lalu itu sudah mulai naik (Februari). Dulu masih kisaran Rp 13 ribu atau Rp 12 ribu sebelum naik," ungkapnya.

Dia mengutarakan, meski ada kenaikan harga kedelai pihaknya tidak menaikan harga tahu-tempenya.

Namun kata dia, pihaknya harus mentaktisi ukuran tahu-tempenya agar tidak tidak terlalu merugi.

"Kalau harga tetap tidak ada dinaikan, kalau tahu Rp 5 ribu empat potong. Kalau tempe juga tergantung ukuran," ucapnya.

"Harus dicarai, kita siapkan berbagai ukuran agar tidak terlalu merugi. Karena kalau dinaikan harganya takut tidak laku," ujarnya.

Terpisah, Kadis Perdagangan Parepare, Andi Wisna justru menepis kenaikan harga kedelai di Parepare.

"Hasil survei harga kita di pasaran tadi tidak ada ji kenaikan. Masih Rp 11 ribu per Kg," tandasnya.(*)

 

Berita Terkini