Amarah UMI

Peringatan AMARAH UMI Macetkan Jl Urip Sumoharjo Makassar, Supir Pete-pete: Tidak Tahu Apa Tujuannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AMARAH UMI - Aksi tabur bunga di Jl Urip Sumoharjo depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) memperingati 29 tahun April Makassar Berdarah, Kamis (24/4/2025). Peringatan AMARAH oleh mahasiswa UMI saat ini, diwarnai dengan unjuk rasa berisi orasi refleksi 29 tahun silam.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati April Makassar Berdarah (Amarah) 2025.

Aksi demonstrasi ini diwarnai dengan penutupan separuh ruas Jalan Poros Urip Sumoharjo, tepat di depan Kampus 2 UMI, Kamis (24/4/2025).

Akibat penutupan jalan tersebut, kemacetan panjang terjadi mulai dari Jl. Poros Urip Sumoharjo hingga ke bawah flyover, tepat di pertigaan Jl. A.P. Pettarani.

Sopir angkot atau pete-pete, Fatahuddin, menyampaikan kekesalannya terhadap mahasiswa lantaran melakukan demonstrasi sambil menutup jalan.

Fatahuddin mengaku heran mengapa mahasiswa kerap menutup jalan saat menggelar unjuk rasa.

“Tidak tahu apa tujuannya mereka ini (mahasiswa) tutup jalan. Seharusnya jangan ditutup supaya pengguna jalan bisa lewat,” keluh Fatahuddin saat dimintai tanggapan oleh Tribun-Timur.com, Kamis malam.

Ia mengaku sudah terjebak macet, sejak pukul 15.30 Wita. Sehingga menyesalkan tindakan mahasiswa yang menutup jalan tersebut.

PERINGATAN AMARAH - Aliansi Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia se-UMI menggelar aksi di depan Kampus 2 UMI, Jl.Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Kordinator aksi, Reza menyampaikan permohonan maafnya lantaran mengganggu aktivitas pengguna jalan disana. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH QADRI)

Menurutnya, aksi tersebut berdampak langsung pada penghasilan para sopir angkutan karena penumpang enggan naik saat lalu lintas macet.

“Pendapatan kami menurun, karena penumpang juga tidak naik karena macet,” tuturnya.

Sebelumnya, Koordinator Aksi dari Aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UMI, Reza, menjelaskan bahwa demonstrasi tersebut merupakan bagian dari peringatan tragedi Amarah yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 24 April.

“Kami memperingati tragedi yang terjadi di Kampus UMI, yang disebut sebagai Amarah,” tuturnya.

Selain mengenang tragedi tersebut, para mahasiswa juga menyuarakan penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang TNI dan RUU Polri.

Menurut Reza, kebijakan itu dinilai tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat secara luas.

Terkait kemacetan yang ditimbulkan, Reza menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan yang terdampak.

“Kami meminta maaf kepada pengguna jalan, kami hanya ingin menyampaikan bahwa pernah terjadi tragedi Amarah di kampus kami,” ucapnya.

Halaman
123

Berita Terkini