Mereka juga mempraktikkan live streaming langsung dengan memperagakan produk unggulan UMKM Makassar seperti kerajinan kulit, olahan kopi Toraja, dan kain tenun khas Sulawesi Selatan, sambil mematuhi pedoman #BelanjaAman dengan menekankan keaslian produk serta transparansi harga.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, Dr Herry Rachmat Widjaja MMPar, CHE.
"Saya yakin mahasiswa-mahasiswa yang ada di ruangan ini sudah melek teknologi. Dari ceritanya ibu Voni, banyak mahasiswa yang membuat konten di luar nalar. Tidak disangka-sangka hasil kontennya sangat baik," ujarnya dalam sambutan.
"Dari 110 peserta yang hadir kesempatan ini tentu akan menciptakan konten-konten yang sangat bermanfaat. Utamanya dalam melaksanakan promosi kampus dalam penerimaan mahasiswa baru," tegasnya,
Salah satu peserta, Dewi Yuliani, mahasiswi Manajemen Destinasi Pariwisata Poltekpar, mengaku pelatihan ini membuka wawasan tentang pentingnya personal branding dan kualitas konten untuk menjangkau audiens yang relevan.
“Dengan menjadi kreator, kami bisa lebih kreatif berekspresi dan membawa dampak positif bagi banyak orang; konten yang kami hasilkan tak hanya mempromosikan pariwisata Makassar, tetapi juga membantu UMKM lokal tumbuh di platform digital,” tutur Dewi.
Instruktur juga menyoroti etika digital, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan cara mematuhi kebijakan TikTok Shop agar kreator tetap profesional sekaligus menjaga keamanan transaksi konsumen.
Menurut data internal TikTok Shop yang dipaparkan saat acara, lebih dari 70 persen pembeli mengandalkan rekomendasi kreator sebelum melakukan transaksi, sehingga kredibilitas kreator menjadi kunci keberhasilan kampanye #BelanjaAman.
Untuk memperkuat dampak pelatihan, peserta akan mendapatkan pendampingan daring selama tiga bulan, mencakup konsultasi rutin dengan mentor Tokopedia dan TikTok Shop, akses webinar lanjutan, serta peluang bergabung dalam program afiliasi resmi.
Vonny menegaskan komitmen perusahaan mendukung kreator pemula hingga mampu bersaing di kancah nasional dan global, seraya mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang inklusif.
Kemenpar RI menargetkan sedikitnya 500 kreator konten tersertifikasi Creators Lab tahun ini, dengan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dan penjualan produk UMKM di daerah masing-masing.