Munafri Target Kepesertaan BPJS Kesehatan Aktif Capai 80 Persen di Makassar

Penulis: Siti Aminah
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WALI KOTA MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin diwawancara di Balaikota Makassar Jl Ahmad Yani, Jumat (11/4/2025). Munafri melarang pemasangan spanduk dan baliho yang terpaku di pohon. (Siti Aminah) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendorong kepesertaan BPJS Kesehatan mencapai 80 persen. 

Untuk misi ini, Munafri mengandalkan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham dengan pengalamannya sebagai eks anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan. 

"Jaminan sosial kesehatan kita masih diangka 72 persen kepesertaan aktif, kita dipush dapat 80 persen. Dengan pengalaman bu Aliyah di komisi IX saya harap target ini bisa kita raih," ucap Munafri Arifuddin, Selasa (15/4/2025).

Kata Munafri, jaminan kesehatan ini menjadi salah satu program prioritasnya brsama Aliyah, yakni berbagai jaminan sosial untuk masyarakat. 

Program ini menjadi salah satu langkah Pemkot Makassar dalam memberikan layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat. 

Dari data yang dihimpun, sebanyak 1,48 juta jiwa penduduk Makassar, 1,46 juta jiwa atau sekitar 98,9 persen diantaranya telah menjadi peserta BPJS Kesehatan. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 203 ribu orang dibiayai oleh Pemkot Makassar, sementara 291 ribu dibiayai oleh pemerintah pusat.

BPJS Kesehatan juga mencatat banyak masyarakat yang kepesertaannya sudah tidak aktif lagi. 

Dari total 1,46 juta peserta, hanya 79 persen yang status kepesertaannya aktif. 

“Kami akan mencari strategi terbaik agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kepesertaan BPJS Kesehatan tetap aktif. Program ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua warga bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan,” kata Munafri.

Selain itu, Munafri menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan kewajiban sebagai peserta BPJS Kesehatan. 

"Masih banyak warga yang belum memahami bahwa kepesertaan yang tidak aktif dapat menghambat akses mereka terhadap layanan kesehatan saat dibutuhkan," ujarnya

Untuk itu, Ia mengatakan akan melakukan sosialisasi secara masif, baik melalui media sosial, pertemuan warga, maupun kerja sama dengan fasilitas kesehatan. 

Selain itu, ia juga akan mengkaji kemungkinan dukungan tambahan bagi kelompok rentan serta merancang skema insentif bagi peserta mandiri agar lebih mudah dalam memenuhi kewajibannya. 

"Kami berharap dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan BPJS Kesehatan, target minimal 80 persen peserta aktif di tahun 2025 bisa tercapai," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini