Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak kebijakan tarif impor sebesar 32 persen dari AS.
Nilai itu belum termasuk tarif global 10 persen yang berlaku universal untuk semua barang yang masuk ke Negeri Paman Sam itu.
Donald Trump mengumumkan bahwa mereka menerapkan tarif bea masuk untuk 180 negara per Rabu (2/4/2025).
Prabowo mengatakan kebijakan yang diambil pemimpin di AS karena mementingkan rakyat AS.
Pemerintah Indonesia, kata dia, juga memikirkan rakyat Indonesia.
"Pemimpin-pemimpin Amerika mementingkan kepentingan rakyat Amerika, kita memikirkan kepentingan rakyat kita, tidak perlu ada rasa kecewa, rasa khawatir, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri," kata Prabowo.
"Kalaupun ada tantangan kita hadapi dengan gagah, dengan tegar mungkin ada berapa saat tapi kita yakin kita akan bangkit dengan tingkat yang baik," imbuh dia.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia dan negara di ASEAN tidak mengambil langkah retaliasi dari dampak tarif Trump. Tetapi, Indonesia dan Malaysia akan mendorong pengambilan keputusan trade investment TIFA.
Hal tersebut lantaran TIFA sendiri secara bilateral telah ditandatangani sejak tahun 1996.
"Sehingga kita akan mendorong berbagai kebijakan itu masuk dalam TIFA. Selanjutnya, beberapa non tariff measures, kemudian terkait dengan tarif dan bagaimana kita meningkatkan impor," kata Airlangga di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (7/4).
Airlangga mengungkap, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, Indonesia akan mencoba melakukan negosiasi kepada Amerika Serikat.
"Bapak Presiden sudah mengarahkan setelah hari ini, kita akan memberikan masukan kepada Amerika. Untuk kita bisa memberikan respons dan harapannya tentu Amerika sendiri kan ini dikenakan kepada seluruh negara," jelasnya.
Indonesia kata Airlangga, akan menempuh jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
"Di samping itu Indonesia sendiri dalam proyek strategis nasional akan membangun beberapa proyek termasuk refinery. Mungkin salah satu komponennya kita beli dari Amerika," ujarnya.
Airlangga mengatakan Pemerintah Indonesia berencana menambah volume impor untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Amerika Serikat.