"Sempat di RS Khadija tapi ditolak, kemudian dirujuk ke RSUD Andi Makkasau," ucapnya.
Di rumah sakit, keluarga sudah curiga dikarenakan sekujur tubuh MR lebam. Bahkan, tulang rusuk MR patah.
Agusalim mengucapkan, adiknya itu sempat menceritakan kepada beberapa saudaranya yang lain, kalau selama di dalam sel dirinya sering dianiaya oleh oknum polisi.
"Sadar sebelum masuk ruang ICU, itu mi dia masih bicara di ruang perawatan kepada adik saya kalau dia sering dipukuli. Setelah itu masuk ICU meninggal mi juga," ujarnya.
"Banyak luka lebam di tubuhnya, kemudian tulang rusuknya itu menonjol seperti patah. Makanya kami duga itu yang membuatnya sakit terus meninggal," bebernya.
Pihak keluarga pun telah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke pihak Propam Polres Parepare.
"Sudah kami laporkan ke Propam, kami minta keadilan di sini. Polisi yang menganiaya adik kami harus ditindak," kata Agusalim.(*)