Tapi seorang oknum suporter lagi membakar flare.
Asap mengepul di ujung sudut stadion itu.
Aksi oknum suporter tidak bertanggung jawab itu diteriaki “Kampungan… kampungan… kampungan.. “ oleh ribuan suporter lainnya.
Perlahan asap yang membentuk seperti awan tipis itu bergerak keluar stadion menuju arah bukit Kincir Angin Raksasa, ke timur laut.
“Sangat disesalkan. Padahal kami sudah sosialisasi. Sudah membuat perjanjian. Tapi ada saja yang bertindak bodoh begitu,” kata Panpel Abdul Azis Jarre di halaman stadion.
Aksi tak terpuji oknum suporter di ujung kiri tribun terbuka itu menjadi ancaman serius bagi panpel. PSM bisa kehilangan kesempatan menggelar pertandingan internasional berikutnya di Parepare.
Sikap suporter yang berdiri di atas kursi juga sangat disesalkan. Pemerintah dan manajemen sudah keluarkan uang ratusan juga untuk mempercantik stadion. Tapi sayang tak diikuti sikap cantik suporter. Masih ratusan suporter berdiri dan melompat-lompat di atas kursi stadion.(*)