Lebaran 2025

Sosok Syadam Husein Doktor Lulusan Madinah Khatib Idul Fitri 1446 H Masjid Kubah 99 Makassar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IDUL FITRI - Informasi Dr Syadam Husein Al-Katiri, lulusan Madinah, menjadi khatib dalam shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna. Pemantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 H dilakukan pada Sabtu sore.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salat  atau Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H akan digelar di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Makassar. 

Khatib pada kesempatan tersebut adalah Ustadz Dr Syadam Husein Al-Katiri LC, MA.

Ia merupakan seorang doktor bidang ilmu aqidah dan alumni Universitas Islam Madinah.

Saat ini, Dr Syadam Husein menjabat sebagai dosen di STDI Imam Syafi'i Jember.

Tema khutbah yang diangkat pada shalat Idul Fitri kali ini adalah "Keajaiban Doa yang Mustajab". 

Sementara itu, Ustadz M Chabib Fathuddin akan bertindak sebagai imam, yang memang merupakan imam tetap di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna.

Masjid Kubah 99 Asmaul Husna tengah mempersiapkan diri untuk menyambut 1 Syawal 1446 H, dan diperkirakan akan menampung ribuan jemaah yang mengikuti shalat Idul Fitri. 

Setiap tahunnya, masjid ini mampu menyambut banyak jemaah dan tahun ini diprediksi akan ada ribuan jamaah kembali.

Hingga kini, pemerintah belum memutuskan tanggal 1 Syawal dalam kalender Masehi. 

Pemantauan hilal (Rukyatul Hilal) untuk penentuan tanggal 1 Syawal 1446 H secara serentak akan digelar pada Sabtu, (29/3/2025) sore.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel pun akan turut serta dalam pemantauan hilal di Kota Makassar. 

"Lokasi pemantauan hilal satu titik di setiap provinsi, kecuali Bali, karena menghormati saudara kita di sana yang memperingati Hari Suci Nyepi pada tanggal 29 Maret 2025, termasuk Sulsel di Kota Makassar," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid.

Pemantauan hilal untuk Sulawesi Selatan akan dilakukan di Parkir P4 outdoor Delft Apartment Jl Sunset Boulevard Blok 5B/16 Citraland City Kawasan CPI, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. 

Tim pemantau hilal akan mulai bekerja pukul 16.00 Wita dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kanwil Kemenag Sulsel, Badan Hisab Rukyat (BHR) Sulsel, BMKG Makassar, Pengadilan Agama Makassar, UIN Alauddin Makassar, UMI Makassar, dan lembaga pemantau lainnya.

Ali Yafid juga menekankan bahwa Rukyatul Hilal adalah kolaborasi lintas sektor yang menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan keyakinan dapat berjalan beriringan. 

Halaman
12

Berita Terkini