TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya mencapai kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengoperasian kembali trayek 1 dan 2 Teman Bus Mamminasata.

Saat ini, hanya trayek 5 yang menghubungkan Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea dengan Fakultas Teknik Unhas Gowa yang masih beroperasi hingga Kamis (20/3/2025). 

Trayek ini sepenuhnya didanai melalui subsidi Kemenhub.

Sementara itu, trayek 1 dan 2 Teman Bus telah nonaktif sejak Januari 2025.

Awalnya, Pemprov Sulsel hanya mampu mengaktifkan trayek 1 menggunakan subsidi APBD. 

Trayek ini menghubungkan Mall Panakkukang dengan Pelabuhan Galesong. Namun, di tengah proses pengelolaan, kabar baik datang dari Kemenhub. 

Terjalin kesepakatan antara Pemprov Sulsel dan Kemenhub untuk mengoperasikan kembali trayek 1 dan 2.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, mengumumkan bahwa trayek 1 dan 2 akan kembali aktif dengan skema pembagian anggaran. 

Trayek 2 akan menghubungkan Kampus Unhas Tamalanrea hingga Terminal Mandai.

"Saya minta pergeseran anggaran supaya armada bisa tetap berjalan. Kementerian sudah setuju untuk sharing anggaran 50:50," kata Andi Sudirman di Kantor Gubernur Sulsel.

Andi Sudirman juga menyampaikan bahwa Kemenhub telah menyetujui permintaannya mengenai pembagian anggaran tersebut. 

Dengan demikian, nantinya ada tiga trayek yang akan beroperasi di kawasan Mamminasata.

"Kami meminta sharing anggaran. Memang kementerian sedang efisiensi besar-besaran, jadi kami harus tindaklanjuti lewat surat menyurat," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Setiawan Aswad, memastikan bahwa Teman Bus tetap menjadi prioritas.

"Teman Bus menjadi prioritas karena merupakan layanan masyarakat. Kemenhub sudah sepakat untuk mendanainya," ujar Setiawan Aswad di Makassar, Sabtu (15/3/2025).

Terkait proses lelang, Setiawan menjelaskan bahwa memang diperlukan waktu karena harus menunggu hasil perhitungan anggaran dan kemudian melakukan perubahan parsial.

"Proses lelang akan dilakukan setelah perhitungan efisiensi anggaran selesai, dan setelah itu baru ada perubahan parsial yang memungkinkan lelang dilakukan," jelasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin, mengungkapkan bahwa trayek 1 yang menghubungkan Pelabuhan Galesong dengan Mall Panakkukang adalah trayek yang paling potensial untuk dibiayai oleh Pemprov Sulsel. Trayek ini memiliki load factor yang lebih tinggi dibandingkan trayek 2 yang menghubungkan Kampus Unhas Tamalanrea dengan Terminal Mandai.

Data menunjukkan, pada periode Januari hingga Juli 2024, hanya dua trayek yang beroperasi. 

Trayek 1, yang melayani rute Pelabuhan Galesong - Mall Panakkukang, memiliki load factor sebesar 45,67 persen. 

Sementara trayek 2, yang menghubungkan Mall Panakkukang - Bandara Sultan Hasanuddin, memiliki load factor 22,68 persen.

Pada periode Agustus hingga November 2024, trayek 1 tetap menghubungkan Pelabuhan Galesong - Mall Panakkukang, dengan load factor yang meningkat menjadi 78,82 persen. 

Sedangkan trayek 2 menghubungkan Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai dengan load factor 32,01 persen.

Sementara itu, trayek 5 yang menghubungkan Unhas Tamalanrea - Teknik Unhas Gowa memiliki load factor yang sangat tinggi, yaitu 102,33 persen. (*)