ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah pemuda di Dusun Riso, Desa Pinang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulsel bergotong royong menimbun lubang di Jalan Poros Enrekang-Pinrang.
Aksi ini dilakukan demi keselamatan pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut.
Meski sedang menjalankan ibadah puasa, para pemuda tetap bersemangat melakukan perbaikan jalan secara swadaya.
Pantauan Tribun-Timur.com pada Kamis (20/3/2025) siang menunjukkan mereka dengan sigap menimbun lubang-lubang di jalan yang mengalami kerusakan parah.
Salah seorang pemuda, Asbi (28), mengatakan bahwa inisiatif ini muncul karena kekhawatiran akan meningkatnya risiko kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
“Jadi kami timbun saja karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan di sini,” ujar Asbi saat ditemui di lokasi.
Ia menambahkan bahwa kondisi jalan tersebut sudah rusak sejak lama dan belum mendapat perbaikan yang memadai.
“Kira-kira satu tahun sudah rusak. Sempat diperbaiki, tapi sekarang rusak lagi,” tuturnya.
Penimbunan jalan dilakukan secara swadaya oleh para pemuda setempat dengan bahan seadanya.
Baca juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasempe Bone Swadaya Perbaiki 6 Kilometer Jalan Rusak
Asbi pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut secara permanen.
“Semoga segera diperhatikan dan diperbaiki oleh pemerintah,” harapnya.
Sementara itu, di lokasi lain, kondisi jalan berlubang juga ditemukan di Jalan Poros Enrekang-Toraja, tepatnya di Dusun Karengke, Kelurahan Lakawan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
Lubang besar berdiameter sekitar 1,5 meter tersebut berada di jalan menanjak, sehingga sering menyebabkan kemacetan akibat pengendara yang berusaha menghindarinya.
Seorang warga, Angga (30), menyebutkan bahwa kerusakan jalan ini telah terjadi sejak pandemi COVID-19.
“Sejak COVID-19, mungkin tahun 2020 sudah rusak seperti itu,” kata Angga saat ditemui di sekitar lokasi.
Menurutnya, jalan berlubang ini kerap menjadi penyebab kecelakaan.
“Tadi pagi ada yang kecelakaan di situ,” ujarnya.
Ia menduga penyebab utama kerusakan jalan tersebut adalah sistem drainase yang buruk, yang menyebabkan air meluap ke badan jalan dan mengikis lapisan aspal.
“Itu karena saluran airnya tidak ada, jadi air menggenang di jalan,” pungkasnya mengatakan.
Masyarakat setempat berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi jalan demi keselamatan pengguna jalan yang melintas setiap hari.(*)