Masih Ingat

Ingat Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik? Sempat Dipenjara, Kini Diduga Beraksi Lagi dengan Modus Baru

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GILANG BUNGKUS - Kolase: Sosok Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik (kiri) dan foto-foto korbannya viral tahun 2020 lalu. Kini Gilang Bungkus diduga kembali beraksi.
GILANG BUNGKUS - Kolase: Sosok Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik (kiri) dan foto-foto korbannya viral tahun 2020 lalu. Kini Gilang Bungkus diduga kembali beraksi.

Kemudian, Gilang mulai mengirim pesan secara terus-menerus melalui media sosial Instagram.

Dia meminta nomor WhatsApp korban dengan cara memaksa serta intimidatif.

Korban pun memutuskan untuk mengirimkan nomor WhatsApp-nya dengan alasan menambah teman.

Dia menjadi curiga setelah ada pesan dari pelaku.

“Saya yakin itu Gilang setelah pertanyaan pertama, yakni terkait ‘pernahkah praktik pembungkusan jenazah’. Saya rasa keanehan yang familiar, karena saya juga tahu kasusnya di 2020/2021 silam,” ujarnya.

Dalam salah satu pesannya, pelaku meminta korban mengirimkan nomor GoPay atau DANA.

"Oh, iya, Nanti tolong kirimkan nomor GoPay atau DANA karena ini ada imbalannya," demikian isi chat pelaku dilansir Tribun-Timur.com dari postingan korban.

Lalu, pelaku mengirimkan sejumlah foto seseorang terbungkus kain jarik.

Hal itu membuat korban ketakutan dan memutuskan memblokirnya.

“Saya terakhir dihubungi, (Senin) tanggal 10 Maret 2025 siang, ketika contoh foto korban dikirimnya ke saya," kata korban. 

"Ngelihat foto itu saya enggak balas lagi chat-nya dan saya block sosmed dan nomornya. Ternyata setelah itu dia pakai nomor yang kedua untuk ngehubungi saya. Saya block lagi,” tambahnya.

Akan tetapi, R menyebut, pelaku terus mengganggunya dengan mengirim pesan ke organisasi, teman, dan orangtuanya.

Akhirnya, dia pun menjelaskan terkait peristiwa yang dialaminya itu.

Lebih lanjut, R memutuskan untuk tidak melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. Sebab, dia tidak ingin terjun secara langsung dalam proses hukum akibat aksi Gilang itu.

“Meskipun saya penuh harap pihak berwenang segera melakukan tindakan mereka terkait kasus ini," kata korban.

"Hanya saya enggak mau dibawa untuk terjun langsung ke dalamnya, karena sistemnya pasti akan ruwet,” tutupnya. 

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan belum merespons saat ditanya soal dugaan fetish ini. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin) (Kompas.com/ Andhi Dwi Setiawan, Andi Hartik Tim Redaksi)

Berita Terkini