TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Isu kesetaraan gender selalu menjadi bagian terpenting dalam mewujudkan keadilan sosial.
Dalam berbagai forum, topik ini selalu dikaitkan pada aspek hak asasi hingga akses ke ruang sosial secara setara tanpa diskriminasi.
Topik ini menjadi pembicaraan dalam diskusi menyambut International Women’s Day (IWD) 2025 oleh Forum Pemimpin Perempuan Makassar (FPPM) bekerjasama Austalia Consulate General di Makassar.
Diskusi ini berlangsung di Gedung Islamic Centre IMMIM, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Kamis (6/3/2024).
Diskusi yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama ini dihadiri oleh Konjen Australia di Makassar Todd Dias, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Selatan Hj Andi Mirna.
Lalu hadir Kepala Kantor Wilayah Agama Sulsel De Ali Yafid, Ketua DPP IMMIM Dr KH M Ishaq Shamad, dan Ketua FPPM Dr Nur Fajri Fadeli, yang juga Ketua YASDIC IMMIM beserta jajaran pengurus.
Selain itu, hadir pula akademisi, pimpinan Ormas lintas agama, Majelis Taklim Ukhuwah UMI, organisasi NGO Keperempuanan, dan tamu undangan.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala DP3A Sulawesi Selatan Andi Mirna mewakili Wakil Gubernur Sulsel ini bertajuk For All Woman and Girls: Right Equality Empowerement
Dalam, kesempatan itu, Andi Mirna yang membacakan sambutan Wakil Gubernur Sulsel, menyebutkan, peringatan ini untuk menghargai perjuangan perempuan khususnya dalam mencapai kesetaraan dan keadilan di ruang publik.
"Di Sulsel sendiri selain Wakil Gubernur Sulsel dari perempuam, juga 3 Bupati perempuan yang terpilih memimpin daerah di Sulsel. Ini menunjukkan kemampuan perempuan yang juga teruji untuk menjadi seorang pemimpin. Selain itu Ketua DPRD Sulawesi Selatan juga perempuan," jelasnya, dalam keterangan tertulis.
"Keterwakilan perempuan di Sulawesi Selatan telah mencapai 40 persen perempuan. Di hari yang penting ini kita harus terus menyuarakan kesetaraan dari berbagai aspek kehidupan," sambungnya.
Sementara itu, Konjen Australia di Makassar, Todd Dias, menerangkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan oleh Autralian Consulate General adalah untuk mendorong kesetaraan bagi semua, khususnya perempuan di kedua negara yakni Indonesia dan Australia.
Pada 8 Maret, kata dia, banyak orang di dunia merenungkan pencapaian yang telah terjadi terkait dengan tujuan kesetaraan gender.
Di Sulsel, sudah banyak pencapaian yang mencakup hak politik, ekonomi, dan sosial budaya.
“Kedua negara kita juga telah meratifikasi berbagai aturan internasional mengenai penghapusan diskriminasi terhadap perempuan. Dan banyak aturan lain yang disepakati yang bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, khusunya bagi perempuan," kata Todd Dias.