''Wisuda bukanlah akhir tapi awal dari perjalana baru untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dan jaga nama baik UIN Alauddin Makassar,'' tutupnya.
Lalu orangtua wisudawan terbaik Wahyuri juga didaulat menyampaikan sambutan.
Alumnus Hukum Unhas ini merasa sangat bangga dan terharu terhadap prestasi anaknya.
Dia berterima kasih dan memohon dosen tetap mensupport sekiranya anaknya kembali melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi.
Di akhir sambutan mantan aktivis hukum ini mengeluarkan petuah dari leluhur.
''Punna bokomo lampangku teaki rampaka kodi, rampaka golla nakurampaki kaluku (kenanglah aku semanis gula akan kukenang kamu seenak kelapa),'' katanya.
Sementara Dekan FTK UINAM, Andi Achruh MPdI dalam sambutannya mengatakan memilih Fakultas Tarbiyah adalah pilihan yang tepat karena menjadi guru itu tidak ada istulah mantan.
Satu huruf, katanya, yang diajarkan lalu berpindah ilmu itu kepada seseorang maka yang mengajarkan satu huruf itulah menjadi guru pada ilmu itu.
Dia membandingkan dengan Fakultas Syariah yang akan menjadi hakim.
''Ada ungkapan 2 masuk neraka dan hanya 1 yang masuk surga. Kalau guru selama ilmu diamalkan maka selama itu pula pahala mengalir,'' tegasnya.
Achruh bangga karena 10 prodi di Tarbiyah 9 berkategori unggul.
Sedikit bercanda Achruh bertanya ke wisudawan jadi mahasiswa Tarbiyah nyaman atau tersiksa.
Katanya ada yang trauma sampai selesai.
''Guru kalau tidak tau mengaji bagaimana bisa jadi guru agama,'' harapnya.
Achruh melanjutkan kalau tidak bisa mempertahankan keilmuan itu akan membuat jatuh maka tidak akan bisa atau susah bangkit kembali.