TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Desakan 'Turunkan 'Prabowo-Gibran' disuarakan seratusan mahasiswa yang menamakan diri Freedom Aliansi Parlemen Jalanan.
Mereka berunjuk rasa di pertigaan Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani, Makassar, sambil membakar ban, Rabu (26/2/2025).
Jenderal lapangan aksi, Wawan Copel yang ditemui di lokasi, mengaku punya banyak alasan sehingga mendesak 'Prabowo-Gibran' diturunkan.
Salah satunya kata dia, program makan bergizi gratis (MBG) yang dianggap memicu adanya pemangkasan atau efesiensi anggaran.
Pemangkasan anggaran begitu dikhawatirkan Wawan dan kawan-kawannya karena juga berdampak pada efesiensi anggaran pendidikan.
Ia pun mendesak agar 'Prabowo-Gibran' turun dari jabatannya.
"Karena dia (Prabowo-Gibran) paling ngotot adanya program makan gratis tanpa melakukan bagaimana kajian pemotongan anggaran di dunia pendidikan," ujarnya.
Menurut Wawan, anggaran MBG, baiknya dialihkan untuk program pendidikan gratis.
Sebab kata dia, dengan pemangkasan anggaran dikhawatirkan berdampak pada adanya generasi muda yang putus sekolah.
"Salah satunya (kekhawatiran) kami jangan sampai ada kawan-kawan pemuda yang ingin melanjutkan dunia pendidikan (malah) putus sekolah," katanya.
Jalur alternatif
Jalur alternatif hindari macet akibat demo di pertigaan Jl Sultan Alauddin -AP Pettarani, Makassar, Rabu (26/2/2025) sore.
Kemacetan panjang terjadi di ruas Jl Sultan Alauddin dari arah Gowa akibat demo 'Turunkan Prabowo-Gibran' di pertigaan Jl AP Pettarani.
Selain itu, demo seratusan mahasiswa itu juga memicu kemacetan panjang di Jl AP Pettarani khususnya lajur dari arah Fly Over.
Adapun jalur alternatif yang dapat dilalui agar tidak terjebak kemacetan, yaitu kendaraan dari arah batas Kabupaten Gowa, baiknya ke Jl Mallengkeri menuju Makassar.