Setelah mengirim pesan, ia merasa saat itu suaminya tidak terlihat peduli.
Sehingga, Devi melakukan video call terhadap suaminya.
Saat itu pula sang suami langsung merekamnya.
Devi menerangkan dalam video yang beredar, ia sedang memasak agar-agar.
Kemudian anaknya yang sempat muncul di kamera tiba-tiba menghilang dan mendekati kompor yang sedang memasak air panas untuk mandi dan masak agar-agar.
Di sinilah dia menarik anaknya supaya tidak menyentuh kompor.
Namun, yang tersebar, ketika dia menarik anaknya malah disebut menganiaya.
"Dan pada saat anak saya tidak terlihat beberapa detik dalam video ini, di sinilah anak saya mendekati kompor yang dua-duanya menyala. Pada saat itu saya memasak air panas untuk campuran mandi anak saya dan satu lagi saya memasak agar agar," katanya.
Melihat situasi anaknya dalam bahaya, ia pun menarik anaknya.
"Spontan langsung saya menarik tangannya dari mulai di dalam video dari anak saya tidak tampak (di video) sampai dengan terlihat saya menarik tangannya di video ini," ucapnya
"Di sini saya spontan karena anak saya sudah hampir memegang gagang air panas yang sedang mendidih," lanjut dia.
Mengaku Merasa Terancam
Brigadir Devi pun mengaku dirinya sengaja membuat klarifikasi soal video yang beredar.
Ia mengaku dirinya merasa terancam.
"Oknum-oknum tidak bertanggung jawab menyebarkan video potongan yang menggiring opini masyarakat ke bapak ibu sekalian sehingga kesannya anak saya saya siksa," katanya.
"Saya berbicara ini karena saya merasa terancam dan saya ketakutan," ujar dia.