17 Penumpang KLM Nurlia Selamat Setelah Kapal Mengalami Kerusakan dan Terjebak di Laut Selayar

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi penumpang KLM Nurlia ke KLM Cahaya Cemerlang, Kamis (6/2/2025). Kapal KLM Nurlia sedang mengalami kerusakan di tengah gelombang tinggi/dok.Polairud Selayar

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 17 penumpang Kapal Layar Motor (KLM) Nurlia berhasil diselamatkan setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan di perairan Pulau Polassi, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Selayar, pada Kamis (6/2/2025).

Kapal tersebut berlayar dari Pulau Jampea menuju Benteng, ibu kota Kabupaten Selayar.

Namun, saat memasuki wilayah perairan Pulau Polassi, bagian kemudi kapal patah sehingga menyebabkan kapal tidak bisa berlayar. 

Akibatnya, kapal terombang-ambing di tengah laut selama lebih dari tujuh jam.

Hempasan gelombang tinggi dan angin kencang menyebabkan kepanikan di antara penumpang.

Selain itu, wilayah tersebut juga memiliki jaringan seluler yang sangat terbatas, membuat komunikasi menjadi sulit.

Kapal baru dapat diselamatkan setelah ditarik oleh kapal KLM Cahaya Cemerlang. KLM Nurlia kemudian dibawa berlindung ke Pulau Tambolongan karena gelombang yang tinggi dan angin kencang di perairan tersebut.

Tim SAR Kabupaten Kepulauan Selayar dan Polairud Polres Selayar turut serta dalam operasi penyelamatan.

Kasatpolairud Polres Selayar, AKP Kasman, menjelaskan, "Saat ini kapal singgah berlindung di Pulau Tambolongan karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan."

Sementara itu, seorang penumpang yang merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Jampea dievakuasi ke Puskesmas Tambolongan untuk mendapatkan perawatan medis.

Penumpang lainnya dalam keadaan baik dan tetap berada di atas kapal KLM Nurlia, menunggu cuaca membaik untuk melanjutkan perjalanan ke Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar.

Para penumpang yang berhasil diselamatkan terdiri dari nahkoda Abd Hamid, serta para ABK Jusdi, Masahura, Umar, Daeng Pasolong, Pangsake, dan Rahmat.

Penumpang lainnya adalah Andi Awam, Rahmi, Bau Siang, Raba Ali, Hadi, Andi Arung, Hj. Andi Masni, Andi Rahman, Syamsuddin, dan Baso.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar menyampaikan bahwa cuaca ekstrem melanda wilayah perairan Kepulauan Selayar dengan gelombang tinggi mencapai 3 meter dan kecepatan angin mencapai 50 knot.(*)

Berita Terkini