TRIBUN-TIMUR.COM – Pemerintah Kabupaten Takalar, melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan USAID MENTARI-PHC, menggelar workshop Orientasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) di Takalar, Selasa (14/1/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Takalar yang dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Takalar, Dr. Muhammad Hasbi,dengan harapan memperkuat layanan kesehatan di seluruh puskesmas Takalar.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati menegaskan bahwa meski puskesmas di Takalar telah menerapkan ILP, layanan ini masih memerlukan optimalisasi agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih efektif.
"Sasaran Kementerian Kesehatan dalam transformasi kesehatan kini bergerak pada digitalisasi layanan dan penggunaan teknologi. Ini adalah langkah penting untuk mempercepat akses informasi dan pelayanan,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa keberhasilan suatu daerah diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana kesehatan menjadi salah satu indikator utama.
"Optimalisasi ILP memerlukan kolaborasi dari semua pihak, termasuk stakeholder, untuk memberikan edukasi, sosialisasi, dan informasi kesehatan bagi masyarakat. Semoga masyarakat Takalar selalu terjaga kesehatannya,” tambahnya.
Sementara, Technical Director USAID MENTARI-PHC, Barry Adhitya, S.Psi, dalam presentasinya menjelaskan bahwa program ini didukung oleh UNICEF untuk mendorong transformasi layanan kesehatan.
"Dengan adanya integrasi layanan primer dalam sebuah kawasan desa, kecamatan ada 3 hal pokok yang ingin diwujudkan agar masyarakat lebih sehat dan sejahtera yaitu pelayanan melalui siklus hidup, ILP mendorong pemberdayaan masyarakat dan ILP fokus pada adanya sebuah survey pemantauan kesehatan" jelasnya.
Kegiatan dihadiri Pj. Sekda Takalar, Pimpinan OPD Kab. Takalar, Pimpinan Muhammadiyah Kab. Takalar, Kepala Puskesmas Kab. Takalar, para Camat serta para Kepala Desa dan Lurah se-Kab. Takalar.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem layanan kesehatan yang terintegrasi dan inklusif.(*)