Uang asli memiliki tekstur yang lebih kasar dan tebal, terutama pada gambar utama, angka nominal, lambang negara, frasa 'Negara Kesatuan Republik Indonesia', dan tulisan 'Bank Indonesia'.
Uang palsu umumnya tidak memiliki cetakan kasar, dan semua bagian cetakan terasa sama halusnya.
- Diterawang
Uang asli memiliki tanda air berupa logo BI yang akan terlihat jelas jika diterawang ke arah cahaya.
Di bagian dalamnya terdapat ornamen tertentu, seperti gambar pahlawan atau logo BI yang saling mengisi.
Uang palsu mungkin saja memiliki watermark, tetapi ornamennya tidak ada jika diterawang.
Selain diraba dan diterawang, cara lain untuk membedakan uang asli dan palsu adalah dengan melihatnya:
- Perhatikan warna uang, kejelasan gambar, dan hologram pada uang kertas.
Uang asli memiliki detail yang tajam dan tidak buram.
- Perhatikan perisai logo BI pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
- Cari angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.
Untuk menghindari uang palsu, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Teliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
- Transaksi di tempat dengan pencahayaan yang baik.
- Lakukan penukaran uang di tempat yang resmi.
- Melakukan pembayaran secara nontunai.(*)