TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Si jago merah mengamuk di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Jl Anggrek Raya Nomor 2, Paropo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (11/1/2025) pukul 02.15 Wita.
Ada tiga ruangan ludes terbakar, yaitu ruang keuangan, perencanaan, dan aula.
Sejumlah dokumen penting, videotron, smartboard, server, dan tujuh motor turut habis dilalap api.
Ruangan keuangan, perencanaan, dan aula pun tidak bisa digunakan lagi.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Nielma Palamba, menunggu solusi dari Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, pasca kebakaran.
Komunikasi pun telah dilakukan dengan orang nomor satu di Kota Anging Mammiri tersebut.
Agar bisa disediakan tempat berkantor sementara, supaya aktivitas pelayanan tetap berjalan.
"Masih menunggu petunjuk. Ini terus telepon-telepon. Semoga ada solusi secepatnya," ungkapnya saat ditemui Sabtu pagi.
Baca juga: 3 Ruangan Kantor Disdik Makassar Makassar Hangus Terbakar: Keuangan, Perencanaan dan Aula
"Belum bisa memilih, ada beberapa alternatif, di mana Pak Wali berkenan," tambahnya.
Sejumlah bagian di Kantor Disdik sebenarnya masih bisa digunakan.
Sebab, kondisinya aman dari kobaran api.
Hanya saja, sebut Nielma Palamba, khawatirnya akan mengganggu proses penyelidikan kebakaran dari pihak kepolisian.
"Ada sebagian bidang masih bisa eksis, kita tunggu saja jangan sampai menganggu pemeriksaan," tuturnya.
Evakuasi Berkas
Pasca kebakaran, Nielma Palamba mengatakan, pihaknya ingin menyelamatkan dokumen yang tersisa dari puing-puing kebakaran.
Namun, hal ini tak bisa dilakukan serta merta karena harus izin ke Inafis Polrestabes Makassar.
"Sebenarnya masih banyak berkas yang harus kami evakuasi, hanya saja harus minta izin dari Inafis dulu," katanya.
Ia membeberkan, khawatirnya jika dokumen tersebut tidak dievakuasi secepatnya akan rusak.
Lantaran plafon bisa roboh dan banyak air di lantai.
"Itu kita mau minta izin ke Inafis untuk menyelamatkan dokumen yang bisa diselamatkan. Boleh tidak," ucapnya.
Akan Cek Server
Dalam kebakaran tersebut, satu server terbakar.
Diduga server tersebut adalah server PPDB atau server Dapodik.
Nielma Palamba mengklaim bahwa server PPDB itu sebenarnya ada di Kominfo.
Sementara Dapodik saat ini sudah online.
Walau begitu, pihaknya akan mengecek ulang semua fasilitas yang rusak.
"Server (PPDB) sudah di Kominfo, Dapodik online kan. Dicek ulang, akan diinventarisasi yang rusak," ucapnya. (*)