Ia menjelaskan bahwa awalnya sejumlah massa secara tiba-tiba datang membakar ban di jalan pintu masuk kantor PUPR Sinjai.
"Kami sudah terima baik-baik bersama Pak Sekda di Kantor Bupati Sinjai, penjelasan sudah tuntas bahwa jalan tersebut akan dikerjakan pada 2026, dan DED (Detail Engineering Design) sudah kami anggarkan pada tahun ini," katanya.
"Tinggal menunggu sumber anggaran yang memungkinkan, karena anggarannya cukup besar, sekitar Rp45 miliar," lanjutnya.
Haris Achmad menjelaskan bahwa para massa aksi bersikeras untuk melihat hasil DED, sehingga pihaknya akan memperlihatkannya setelah Salat Jumat.
"Jadi buru-buru saya persiapkan semua yang diminta, tapi kenapa tiba-tiba saat kita semua di dalam (kantor) mencetak semua DED-nya, langsung ada asap besar," ujarnya.
Pihaknya pun kaget, ternyata massa aksi langsung membakar ban tanpa diketahui kedatangannya.
"Itu yang memancing teman-teman sehingga ada keributan sedikit," katanya.(*)