TRIBUN-TIMUR.COM -- Profil dan kehebatan Letnan Jenderal TNI Mohammad Fadjar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Pria kelahiran Ambon 14 Agustus 1971 itu berhasil melampaui pangkat sang ayah dan kakak kandungnya.
Ayahnya berpangkat jenderal bintang satu TNI AD.
Nama sang ayah Brigjen TNI. (Purn.) H. Bom Soerjanto (Alm.), Purnawirawan TNI-AD lulusan Akademi Militer Nasional(1966) dari korps Artileri Medan.
Ayahnya pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Papua Nugini merangkap Kepulauan Solomon era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2006—2010).
Letjen Mohammad Fadjar juga berhasil melampaui pangkat sang kakak.
Kakaknya, Krishna Murti, jenderal bintang dua di Polri.
Sang kakak menjabat Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri sejak 14 Oktober 2022.
Letjen Mohammad Fadjar Ikuti Jejak 2 Presiden
Letnan Jenderal TNI Mohammad Fadjar mengikuti jejak karier Soeharto dan Prabowo Subianto.
Soeharto dan Prabowo Subianto sama-sama pernah menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sebelum menjabat jadi Presiden.
Jabatan Pangkostrad diemban Soeharto pada 1 Maret 1961-2 Desember 1965.
Sementara Prabowo mengemban jabatan sebagai Pangkostrad pada 20 Maret 1998 sampai 22 Mei 1998.
Kini jabatan Pangkostrad dipegang Letjen Mohammad Fadjar.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menugaskan Letjen Mohammad Fadjar menjadi Pangkostrad dalam Surat Keputusan Panglima TNI 1545/XII/2024 tertanggal 6 Desember.
Letjen Fadjar menggantikan Letjen TNI Mohamad Hasan yang akan mengisi pos Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Sementara Fadjar sebelumnya merupakan perwira tinggi (Pati) TNI yang menjabat Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI.
Adapun dokumen mutasi perwirat tinggi TNI ini telah dibenarkan Pusat Penerangan (Puspen) TNI pada Senin (9/12/2024).
Letjen Fadjar ditunjuk menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Mohamad Hasan yang akan mengisi pos Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Fadjar tercatat baru sebulan mengemban tugas sebagai Dankodilat TNI, yakni pada September 2024 lalu.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1080/IX/2024 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Rabu (11/9/2024).
Selain Pangkostrad, Panglima TNI menunjuk Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
Jabatan itu sebelumnya diisi oleh Laksdya TNI Rachmad Jayadi yang kini dimutasi sebagai Pati Mabes TNI AL dalam rangka pensiun, sedangkan Kunto sebelumnya menjabat Staf Ahli bidang Ekonomi Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).
Pada mutasi kali ini, Panglima TNI juga menunjuk Mayjen TNI Achiruddin sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Achiruddin pernah menjabat sebagai Danpaspampres sebelum mendapatkan promosi jabatan sebagai Pangdam VI/Mulawarman pada Surat Keputusan Panglima, 18 Oktober lalu.
Sebagai pengganti Achiruddin di Pangdam VI/Mulawarman, Panglima telah menunjuk Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, yang sebelumnya sebagai Asintel Panglima TNI.
Selain itu, Panglima juga menunjuk sosok baru sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yakni Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hinsa Siburian.
Jabatan yang ditinggalkan Nugroho yaitu Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN), kini diisi Mayjen TNI R. Sidharta Wishu Graha.
Nugroho dan Sidharta masih perlu menunggu surat keputusan presiden (keppres) sebelum resmi menjabat.
Panglima turut menugaskan sejumlah perwira tinggi TNI bertugas di beberapa kementerian/lembaga.
Mereka adalah Mayjen TNI Maryono sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perhubungan, Mayjen TNI Irham Waroihan sebagai Irjen Kementerian Pertanian, dan Laksamana Pertama TNI Ian Heriyawan di Badan Penyelenggara Haji.
Dalam dokumen Surat Keputusan Panglima, tiga Pati TNI itu dimutasi menjadi staf khusus kepala staf di matra masing-masing.
Profil Mohammad Fadjar
Dikutip dari Wikipedia, Letnan Jenderal TNI Mohammad Fadjar, M.P.I.C.T. (lahir 14 Agustus 1971) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 6 Desember 2024 sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Fadjar, merupakan lulusan Akademi Militer (1993) ini berasal kecabangan Infanteri (Kopassus) dan memiliki beragam tugas militer dan non militer, baik di dalam maupun di luar negeri yang sudah dialami, diantaranya operasi militer di Timor-timor.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Komandan Kodiklat TNI.[3]
Selain itu, Fadjar merupakan anak dari Brigjen TNI. (Purn.) H. Bom Soerjanto (Alm.), Purnawirawan TNI-AD yang merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (1966) dari korps Artileri Medan dan juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Papua Nugini merangkap Kepulauan Solomon era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2006—2010).
Riwayat Pendidikan
SMA Negeri 3 Bandung (1990)
S-2 Policing, Intelligence and Counter-Terrorism Macquarie University
Pendidikan Militer
Akademi Militer (1990—1993)
Sussarcab Infanteri (1993)
Dik PARA
Dik PARA Utama
Dik Free Fall
Dik Komando
Suslapa (2003)
Seskoad Dikreg XLV (2007)
Sesko TNI Dikreg 43 (2016)
Lemhannas PPSA 23 (2021)
(Sumber: Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Perwira Tinggi TNI, Panglima Tunjuk Letjen Mohammad Fadjar Jadi Pangkostrad"