Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp5,4 miliar untuk penanganan banjir di Sulawesi Selatan.
Bantuan tersebut mencakup kebutuhan pangan hingga kebutuhan pokok lainnya.
Khusus untuk Kota Makassar, bantuan yang disalurkan mencapai Rp1,2 miliar. Bantuan ini terdiri dari 1.200 paket makanan siap saji, 104 paket makanan anak, 200 paket family kit, 250 paket kids ware, 200 lembar kasur, 300 selimut, 6 unit tenda portable, 1 unit tenda serbaguna, 50 lembar tenda gulung, 2 unit penjernih air, 800 paket sembako, serta pendirian dapur umum.
“Warga yang terdampak perlu mendapatkan dukungan penuh. Kami pastikan kebutuhan mereka terpenuhi dengan baik,” tutup Gus Ipul.
Separuh Sulsel Banjir
Separuh wilayah Sulsel dilanda bencana hidrometeorologi banjir, Sabtu (21/12/2024).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, titik banjir ketigabelas kabupaten dan kota tersebut, yakni Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Bone, dan Sinjai.
"Titik banjir terparah ada di Makassar dan Barru," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulsel, Amran Azis.
Sementara, Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, titik banjir terparah juga di Soppeng dan Maros.
Di Makassar, titik banjir ada di Paccerakkang, perumahan Mangga Tiga, BTP, dan sebagian Perumnas Antang.
Di Barru, dari 7 kecamatan, hanya 1 kecamatan saja yang tidak terendam banjir yaitu Kecamatan Pujananting.
Kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Balusu, Barru, Tanete Riaja, Tanete Rilau, Soppeng Riaja, dan Mallesetasi.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Barru, Abdul Muhaemin Hasan menjelaskan intensitas hujan tinggi dan sedang melanda Barru sehingga air mulai menggenangi hampir di semua titik.
"Cukup parah itu di Kecamatan Barru di beberapa tempat rata-rata ketinggian airnya sudah di atas 1 meter, berkisar 100-120 cm," kata Muhaemin.
Jalan terputus