TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan warga Kota Makassar mengungsi akibat kebanjiran.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar pukul 09.56 wita masyarakat di Kelurahan Ketimbang dan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya sudah dievakuasi.
Mereka dievakuasi ke tiga tempat, yakni Kantor Lurah Ketimbang Masjid Nurul. ikhlas Kodam 3, dan Masjid Grand Rahmani.
Di Masjid Grand Rahmani sudah ada 13 jiwa yang dievakuasi ke pengungsian, Masjid Nurul Ikhlas sebanyak 25 jiwa, sementara di Kantor Lurah Ketimbang terdapat 34 jiwa.
"Selain di Biringkanaya, personel juga melakukan evakuasi di Manggala, disana juga ada dua titik pengungsian yang terisi," ucap Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin Jumat (20/12/2024).
Pantauan Perumahan Kodam 3, aliran air sungai Biringje'ne semakin meningkat.
Beberapa warga juga sudah membawa barang dan melakukan evakuasi ke pengungsian.
Di Jl Kotipa XIII, XII, XIV, dan XV, ketinggian air dikisaran 60 cm hingga 70 cm.
Kemudian di BTP Blok AF Jl Cendana 1 air terpantau semakin meningkat.
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca Sulawesi Selatan untuk beberapa hari kedepan.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV, Irwan Slamet menyampaikan, berdasarkan dinamika atmosfer terkini, fenomena ENSO (El Nino-Southern Oscillation) terpantau berada pada fase La Nina lemah.
Kondisi ini menyebabkan pembentukan awan di wilayah Indonesia relatif lebih mudah.
Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 5, menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi.
"Gelombang Kelvin juga diprediksi aktif di wilayah Sulawesi bagian selatan dalam beberapa hari ke depan," ucap Irwan Slamet melalui pernyataan persnya, Selasa (17/12/2024).
Irwan memaparkan, pusat tekanan rendah terpantau di Australia bagian utara, sehingga membentuk pertemuan arus angin (konfluensi) dan penumpukan massa udara.