Presiden juga kata Hasan telah mendapatkan informasi bahwa Miftah telah mendatangi penjual es bernama Sunhaji itu. Miftah meminta maaf secara langsung kepada penjual es tersebut.
"Jadi kami juga sudah mendapatkan informasi, Bapak Presiden juga sudah mendapatkan informasi, Utusan Khusus Presiden sudah mendatangi Bapak Surhaji secara langsung ke Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Megelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima kata Hasan, permintaan maaf Miftah diterima Sunhaji. Ia berharap silaturahmi dan hubungan baik terus terjalin. "Bahkan Bapak Sunhaji menyatakan ingin melihat Bapak Gus Miftah untuk mengadakan pengajian juga di desa beliau, di daerah Banyusari," katanya.
Ditawari Umrah
Sunhaji penjual es teh tersebut mengaku mendapatkan tawaran pergi ibadah Umrah tidak lama setelah kejadian tersebut terjadi dan viral di media sosial.
"Sudah ada dua yang tawarin Umrah tapi saya belum kasih jawaban," ujar Sunhaji.
Sunhaji kemudian menceritakan juga bahwa usai ramai dan gaduh soal perundungan terhadap dirinya, Gus Miftah langsung menemui dirinya dan meminta maaf.
"Sudah tadi pagi ketemu langsung Gus Miftah antara saya dan dia sudah bicara dan ia langsung minta maaf dan saya memaafkan," kata Sunhaji.
Menurut Sunhaji saat peristiwa terjadi ia memang mendengar apa yang dikatakan Gus Miftah dari atas panggung, namun ia mengaku enggan terbawa perasaan alias baper.
"Saya bisa mendengarkan (Gus Miftah) tapi tidak dimasukkan ke hati kata-kata Gus Miftah," kata dia.
Pria asal Magelang, Jawa Tengah tersebut mengaku memang kerap berjualan ketika ada acara shalawatan atau pengajian yang pesertanya banyak atau mengundang pendakwah ternama.
Namun kata Sunhaji, dirinya mengaku tidak kenal secara pribadi dengan Gus Miftah.
"Dimana ada acara shalawatan saya jualan," ujarnya.
Menurutnya ketika peristiwa terjadi es teh dan air mineral yang dijajakannya belum laku sama sekali.
"Waktu itu belum laku sama sekali karena saya baru masuk lokasi saat itu," kata Sunhaji.