Mayapada Hospital Surabaya Sukses Tangani Pasien Aneurisma Aorta dengan Tindakan EVAR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayapada Hospital Surabaya Sukses Tangani Pasien Aneurisma Aorta dengan Tindakan EVAR

TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini, tepatnya di akhir Oktober 2024, salah satu pasien di Surabaya mengalami penyakit berbahaya yaitu Aneurisma Aorta, yang membuat pembuluh darah utama (aorta) di perut (abdomen) atau dada (throracic) mengalami penggelembungan atau pembesaran dan berisiko pecah sewaktu-waktu, memicu perdarahan yang dapat menghalangi aliran darah dari jantung ke organ lain. 

Kondisi ini berbahaya karena sering tak bergejala hingga pembuluh darah membengkak bahkan pecah.

Pasien laki-laki berusia 76 tahun memutuskan datang ke Mayapada Hospital Surabaya dengan keluhan nyeri perut yang menembus hingga ke belakang.

Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes dan kolesterol tinggi.

Pasien segera mendapat pemeriksaan komprehensif di area perutnya dengan Multislice Computerized Tomography (MSCT) Whole Abdomen dan ditemukan adanya Aneurisma Aorta Abdominal. 

Dengan temuan tersebut, pasien ditangani oleh Dr. dr. Yan Efrata Sembiring, Sp.B, Sp. BTKV  Subsp VE (K) yakni Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Konsultan Vaskular dan Endovaskular di Mayapada Hospital Surabaya dengan mengambil tindakan Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) untuk mengatasi Aneurisma Aorta pada pasien. 

“Tindakan EVAR bertujuan memulihkan fungsi aorta dalam peredaran darah di sekitar perut dan kedua kaki tanpa perlu operasi besar. Tindakan ini penting dilakukan sebelum aorta telanjur robek dan menyebabkan perdarahan hebat yang bisa mengancam nyawa pasien. Selain itu, terdapat ancaman lain dari bekuan darah di kantong aneurisma yang menghambat aliran darah dan mengganggu kinerja organ tersebut.” kata dr. Yan. 

Sebagai dokter yang telah berpengalaman melakukan berbagai tindakan operasi jantung dam pembuluh darah, Dokter Yan menjelaskan prosedur EVAR yang dimulai dengan pemberian anastesi lokal. Lalu dokter membuat sayatan kecil di area lipatan paha kaki.

Kemudian, dokter akan menempatkan satu alat yang disebut stent graft atau cangkok stent, yang berfungsi untuk menguatkan aorta dan memperbaiki dinding pembuluh darah yang membentuk kantung aneurisma.

Stent graft sendiri dirancang untuk dapat mendukung struktur fungsi aorta dalam jangka waktu yang panjang.

Tindakan EVAR yang sukses dilakukan oleh dr. Yan ini memiliki keunggulan dibandingkan operasi besar konvensional, di mana dengan sayatan kecil berukuran 2-3 cm , proses pemulihan pasien berjalan lebih cepat, proses rawat inap lebih singkat, serta rasa sakit yang lebih sedikit dan risiko komplikasi lebih kecil. 

Melalui kasus yang ditanganinya, Dokter Yan mengimbau untuk lebih memperhatikan gejala-gejala aneurisma aorta yang harus diwaspadai seperti nyeri pada daerah perut atau dada, back pain, terasa denyut nadi di sekitar pusar, batuk, suara lemah dan serak, hingga sesak napas. 

Menurut dr. Yan Aneurisma Aorta ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa kondisi yang memicunya, seperti pengerasan pembuluh nadi atau arteri (aterosklerosis), peradangan pembuluh darah (vaskulitis), penyakit infeksi seperti sifilis yang tidak diobati, dan kondisi cedera di pembuluh darah aorta. 

“Selain itu, ada beberapa faktor seseorang lebih berisiko terkena aneurisma aorta seperti berusia di atas 65 tahun, berjenis kelamin pria, memiliki kebiasaan merokok, menderita hipertensi atau kolesterol tinggi, riwayat keluarga dengan aneurisma aorta, menderita penyakit pembuluh darah lain, dan menderita kelainan genetik atau sindrom Marfan.” tambahnya. 

Oleh karena itu, jika gejala atau faktor aneurisma aorta dimiliki oleh Anda atau keluarga, segeralah ke rumah sakit untuk ditangani dengan tepat dan cepat sebelum terjadi risiko yang lebih buruk.

Halaman
12

Berita Terkini