TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kampanye akbar Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) berhasil menarik ribuan pendukung.

Kampanye pamungkas itu berlangsung di GOR Sudiang, Kota Makassar, Sabtu (23/11/2024).

Meskipun acara berlangsung meriah, perhatian tertuju pada ketidakhadiran sejumlah ketua partai pengusung.

Tercatat ada enam ketua parpol yang absen

Ketua DPW Partai NasDem, Rusdi Masse Mappasessu (RMS).

Ketua Partai Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Lalu Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid, serta Ketua PAN Sulsel, Ashabul Kahfi.

Selain itu, Ketua Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta, juga tidak tampak dalam acara yang seharusnya menjadi puncak dari kampanye pasangan Andalan Hati.

Sementara itu ketua partai yang hadir, di antaranya Ketua Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah.

Kemudian Ketua Partai Hanura Sulsel Amsal Sampetondok, Ketua Perindo Sulsel Sanusi Ramadhan.

Ketua PSI Sulsel Muhammad Surya, dan Ketua PKN Sulsel, Faisal Patara turut hadir memberikan dukungan penuh. 

Hadir pula Sekjend DPP Partai Nasdem, Hermawi Taslim.

Ketua Tim Pemenangan Andalan Hati, Irjen Andi Damisnur dan Sekretaris Tim, Andi Januar Jaury Dharwis.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Andi Muzakkir Aqil. 

Baca juga: Ni’matullah dan Panglima Dozer Kompak Suarakan Kemenangan Sudirman-Fatma

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman.

Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal alias Cicu dan Panglima Team Dozer Rully Rozano.

Dalam kesempatan itu, semua pimpinan partai pengusung memberikan orasi politik untuk menyemangati ribuan pendukung yang hadir. 

Seperti Ni'matullah, dan Wakil Ketua Partai Golkar Sulsel, Rahman Pina.

Ni'matullah dalam orasinya menegaskan bahwa pasangan Andalan Hati merupakan figur yang siap bekerja untuk keberlanjutan pembangunan Sulsel. 

Terlebih, Ni'matullah menekankan bahwa pasangan Andalan Hati adalah pemimpin yang fokus bekerja tanpa memanfaatkan isu negatif.

"Orang yang siap menang tidak ada waktunya untuk bikin hoaks, tidak ada waktunya bikin gaduh. Hanya fokus menjemput suara dan bekerja untuk rakyat Sulsel,” ujar Ni’matullah.

Kemenangan Andalan Hati pada Pilgub Sulsel, menurut Ni'matullah, adalah pilihan tepat untuk masa depan Sulsel yang lebih baik.

Sementara itu, Wakil Ketua Partai Golkar Sulsel, Rahman Pina, juga memberikan orasi politiknya. 

Dalam pidatonya, Rahman Pina menyampaikan pesan penting dari Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia kepada seluruh kader beringin rindang. 

“Ketua Umum Golkar berpesan kepada seluruh kader Golkar yang menjabat kepala daerah, kita harus memenangkan pasangan Andalan Hati di Pilgub Sulsel ini,” kata Rahman Pina.

Penegasan itu lantas disambut tepuk tangan dari ribuan pendukung yang hadir.

Menurut Rahman Pina, dukungan penuh dari Partai Golkar akan terus mengalir hingga pemungutan suara pada 27 November 2024. 

"Golkar selalu berada di barisan terdepan untuk memenangkan Andalan Hati. Ini adalah langkah untuk membawa Sulsel lebih maju dan sejahtera," tambahnya.

Sementara itu, Andi Sudirman menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh partai pengusung, pendukung, dan relawan yang telah hadir. 

Sebab, kampanye akbar itu menandai momen penting menjelang pencoblosan yang tersisa empat hari lagi.

"Terima kasih kepada seluruh partai pengusung, pendukung, dan relawan yang sudah hadir dan memberi dukungan pada kampanye hari ini. Terima kasih atas semangat dan perjuangan kalian," ujar Andi Sudirman di hadapan ribuan massa yang hadir.

Andi Sudirman juga mengajak para pendukung untuk menyampaikan pesan kemenangan kepada keluarga dan kerabat mereka. 

"Sampaikan kepada seluruh keluarga, sampaikan salam kami, coblos nomor urut 2 pada 27 November 2024," tegasnya.

Ajakan itu kemudian diikuti oleh sorakan massa yang semakin memanas menjelang hari pemungutan suara.

Diketahui pasangan Andalan Hati mendapat dukungan dari tujuh partai parlemen, NasDem, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, dan Hanura.

Kemudian empat partai non-parlemen, PSI, Gelora, PKN dan Perindo.(*)