Sedangkan PSM Makassar mencetak gol lewat Tito Okello, tapi dibatalkan setelah wasit cek VAR.
Di babak kedua, Laskar Pinisi meningkatkan permainan.
Namun, kebobolan lebih dulu lewat serangan balik cepat yang dimotori Michibuchi.
Pemain nomor punggung 7 itu langsung pindahkan bola ke sisi kiri yang disambut Firman Juliansyah.
Firman lalu memberi cut back yang langsung disambar Gala Pagamo menjadi gol.
"Gol kemasukan kita dari transisi bertahan, di mana transisi bertahan sudah kita bicarakan sebelumnya," ujar pelatih berusia 44 tahun ini.
PSM Makassar mengejar ketertinggalan dengan cepat melalui Latyr Fall.
Ia menyebut, ada 10 sepak pojok diperoleh PSM Makassar, termasuk beberapa peluang emas.
Dua peluang didapatkan Adilson Silva lewat sundulan dan tembakan.
Kemudian peluang Rizky Eka yang mengenai mistar gawang dan tembakan Daisuke Sakai yang melambung.
"Saya kira untuk ke depannya perlu meningkatkan akurasi kita. Kita membuat banyak peluang, tapi tak ada gol," sebut mantan talent scouting FC Porto ini.
Bernardo Tavares pun mengaku senang dengan hasil imbang ini. Walau sebenarnya, mereka mau meraih kemenangan.
Menurutnya, penggawa Pasukan Ramang telah bekerja keras. Apalagi, beberapa pemain baru pulih dari cedera.
"Pemain, tim telah memberikan usaha terbaik mereka," tuturnya.
Pelatih berusia 44 tahun ini menyebut, tak mudah bertandang ke markas Semen Padang.
"Lawan Semen Padang dibantu suporter mereka, main di kandang. Di mana setiap keputusan wasit suporter juga membantu," ujarnya. (*)