TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) masih memimpin elektabilitas calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Namun, elektabilitas pasangan Appi-Aliyah atau MULIA ini kian didekati oleh pasangan nomor urut 2 Andi Seto Gadhista Asapa - Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI).
MULIA memiliki tingkat elektabilitas 36,4 persen, disusul SEHATI dengan 29,5 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut 3 Indira Jusuf Ismail - Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) elektabilitasnya 20,4 persen dan Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) 1,9 persen.
Survei elektabilitas ini dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rabu (20/11/2024).
Survei tersebut dilakukan pada 10-16 November menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 3,5 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Pengamat Politik, Ali Armunanto mengatakan gerak kurva MULIA mulai datar, sementara progres pasangan SEHATI terus menanjak.
Baca juga: Survei Terbaru Pilwali Makassar: Andi Seto-Rezki Tempel Ketat Munafri-Aliyah, Selisih 5 Persen
Hal ini menurutnya melahirkan asumsi kalau MULIA tak menerapkan strategi khusus, bukan tak mungkin bisa disalip oleh SEHATI.
Disampaikannya, MULIA harus menerapkan strategi defensif.
Menjaga konstituen, garis koordinasi dengan simpul massa di bawah, merawat relasi dengan masyarakat sampai di akar rumput.
“Saya kira itu bisa dipertahankan dengan baik,” ucapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (20/11/2024)
Cuma persoalannya, ungkap dia, jangan sampai basis massa tersebut hanya didatangi sekali lalu ditinggalkan sehingga terjadi kekosongan.
Hal ini bisa saja dimanfaatkan oleh pesaingnya, utamanya pasangan SEHATI.
“Kalau pakai strategi bertahan bagus, tidak perlu ekspansif karena di atas kertas sudah unggul dalam beberapa survei (MULIA), cukup mempertahankan relasi dengan massa yang sudah ada saat ini,” terangnya.
“Jika itu bisa dipertahankan selama tujuh hari ke depan, saya rasa dia bisa mempertahankan kurva atau posisinya sehingga bisa memenangkan Pilwalkot,” tambah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unhas ini.
Ali Armunanto melanjutkan, jika strategi agresif dijalankan pasangan SEHATI tidak bisa dicounter dengan strategi defensif yang bagus, bisa saja di hari terakhir MULIA disalip.
“Mereka (MULIA) perlu memikirkan bagaimana caranya meredam pergerakan SEHATI yang luar biasa progresnya,” tandas pria berusia 44 tahun ini.
Tahapan Pilkada 2024
Persiapan
-Perencanaan Program dan Anggaran: Jumat, 26 Januari 2024
-Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan: Senin, 18 November 2024
-Perencanaan Penyelenggaraan yang Meliputi Penetapan Tata Cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan: Senin, 18 November 2024
-Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS: Rabu, 17 April 2024-Selasa, 5 November 2024
-Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara: Sesuai Jadwal Yang Ditetapkan Oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum
-Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan: Selasa, 27 Februari 2024- Sabtu, 16 November 2024
-Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih: Rabu, 24 April 2024-Jumat, 31 Mei 2024
-Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih: Jumat, 31 Mei 2024-Senin, 23 September 2024
Penyelenggaraan
-Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan: Minggu, 5 Mei 2024- Senin, 19 Agustus 2024
-Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon: Sabtu, 24 Agustus 2024- Senin, 26 Agustus 2024
-Pendaftaran Pasangan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Kamis, 29 Agustus 2024
-Penelitian Persyaratan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Sabtu, 21 September 2024
-Penetapan Pasangan Calon: Minggu, 22 September 2024-Minggu, 22 September 2024
-Pelaksanaan Kampanye: Rabu, 25 September 2024-Sabtu, 23 November 2024
-Pelaksanaan Pemungutan Suara: Rabu, 27 November 2024
-Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara: 27 November 2024-16 Desember 2024.(*)