Pilwali Makasar

MULIA Ajak Warga Makassar Waspadai Intervensi Politik, Aliyah: Kalau Ada Cawe-cawe Viralkan! 

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Munafri Arifuddin Kampanye dialogis di Kelurahan Barombong, Makassar, Kamis (14/11/2024). Appy-Aliyah mengajak warga Makassar untuk menggunakan hak pilih tanpa terpengaruh politik praktis dan waspadai segala bentuk intervensi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR– Pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) mengajak warga menggunakan hak pilihnya di Pilwali Makassar pada 27 November 2024.

Pada kampanye dialogis di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kamis (14/11/2024), pasangan dikenal dengan akronim MULIA ini mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap segala bentuk intervensi politik.

Paslon nomor urut 01 ini mengajak masyarakat untuk memilih kandidat sesuai dengan pilihan hati nurani mereka.

Appi mengingatkan warga bahwa setiap suara diberikan akan menentukan masa depan Makassar. 

"Paling penting adalah jangan lupa datang ke TPS pada tanggal 27 November, tidak sampai dua minggu lagi. Jangan ada dusta di antara kita," ajak Appi.

Ajakan itu disambut antusias oleh ratusan warga yang hadir. 

Hadir pula Ketua Tim Pemenangannya, Ilham Arief Sirajuddin, dan Anggota DPRD Makassar, Irmawati Sila. 

Seruan "Wattunnami" pun berkali-kali terdengar sebagai bentuk dukungan penuh warga terhadap paslon MULIA.

Baca juga: Pengamat: Appi-Aliyah Berpeluang Raih Swing Voters Usai Debat Pilwali Makassar

Sementara itu, Aliyah Mustika Ilham juga menyampaikan pesan yang sama kepada warga.

Mantan Ketua TP-PKK Makassar ini mengajak mereka untuk memilih pemimpin benar-benar siap melayani rakyat.

Paling penting, kata Aliyah, adalah tidak memilih pemimpin hanya mengandalkan jabatan atau membentuk dinasti politik.

"Jenis calon pemimpin di Makassar ada tiga, yakni pemimpin yang melayani rakyat, pimpinan yang ingin dilayani rakyat, dan calon yang hanya ingin membentuk dinasti. Pilihlah sosok yang melayani," kata Aliyah.

Dalam kesempatan itu, Aliyah juga menjelaskan soal aturan-aturan Mahkamah Konstitusi (MK).

Salah satunya adalah aturan netralitas pejabat negara dan aparat TNI-Polri dalam Pilkada.

Berdasarkan putusan MK Nomor 136/PUU-XXII/2024, pejabat hingga anggota TNI-Polri yang terbukti melakukan intervensi atau bersikap tidak netral di Pilkada dapat dikenakan sanksi pidana.

Atas dasar itu, Aliyah mengajak warga untuk tidak takut terhadap intervensi dari pihak-pihak tertentu.

"Jangan mau diintimidasi, baru saja keluar putusan MK. Kalau ada cawe-cawe, foto dan viralkan," tegas Aliyah.

"Jadi sekali lagi, jangan mau diintimidasi. Untuk itu, hasil putusan MK, kalau ada pejabat atau aparat yang ikut campur, jangan takut, foto dan viralkan," tambahnya.

Sebagai penguat komitmennya, Aliyah bahkan memutar rekaman suara Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya netralitas TNI-Polri di Pilkada Serentak 2024.

Ini menjadi pesan tambahan bahwa warga berhak memilih tanpa intimidasi atau pengaruh pihak luar. 

Pengamat: Appi-Aliyah Berpeluang Raih Swing Voters Usai Debat Pilwali Makassar

Debat Pilwali Makassar 2024 dapat menjadi faktor penentu bagi pemilih rasional atau swing voters. 

Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Prof Firdaus Muhammad.

Dosen Komunikasi Politik Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINAM ini mengatakan, debat memberikan kesempatan bagi pemilih rasional untuk menentukan pilihannya. 

Menurut Prof Firdaus, swing voters cenderung memilih secara rasional dengan mencari alasan kuat dan argumen mendukung keputusan mereka.

Kualitas debat, terutama pemahaman calon terhadap masalah kota, pengalaman, dan kekompakan pasangan calon menjadi faktor penting dalam mempengaruhi swing voters.

Prof Firdaus menyebut pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) sebagai salah satu yang menguasai tema debat dengan baik.

"MULIA mampu menunjukkan kekompakan dan pemahaman kuat terhadap masalah di Makassar," ungkapnya.

Appi, memiliki prestasi dalam dunia olahraga dan pengalaman politik.

Diantaranya sebagai anggota DPRD Sulsel, memaparkan sejumlah program pro-rakyat dalam debat, seperti pembangunan pusat inovasi kepemudaan, olahraga, seni, dan budaya, serta komitmen untuk membangun kembali stadion di Makassar.

Aliyah Mustika Ilham juga memiliki pengalaman dalam pemerintahan dan legislatif.

Di antaranya sebagai anggota DPR RI selama dua periode dan pernah menjabat sebagai Ketua TP-PKK Makassar.

Menurut Prof Firdaus, debat sangat penting bagi swing voters yang masih ragu. 

"Bagi pemilih rasional, kejelasan visi, solusi, dan kekompakan pasangan calon menjadi hal yang sangat diperhatikan," katanya. 

Debat menjadi ajang yang sangat strategis untuk mempengaruhi pemilih ini.

Harapannya, debat ini dapat memberikan alasan lebih kuat bagi swing voters untuk menentukan pilihan mereka dan meningkatkan elektabilitas para kandidat.

Temuan Lembaga Indikator Politik Indonesia mencatatkan bahwa 15,9 persen masyarakat di Pilwali Makassar belum menentukan pilihan. 

Meskipun demikian, pasangan Appi-Aliyah masih unggul dengan elektabilitas 36,7 persen, diikuti oleh pasangan Indira Jusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi (INIMI) dengan 25 persen. 

Pasangan Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) berada di posisi ketiga dengan 18,9 persen, sementara pasangan Muhammad Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando (AMAN) berada di posisi bawah dengan 3,6 persen. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkini