"Misal di atas 5 persen dari HET, itu kondisi tidak aman. Berarti harus melakukan langkah subsidi. Yang tentu nilainya agak besar dibanding komoditi lain," kata Muh Arsjad.
Cara ini dinilai efektif dalam menekan angka inflasi Sulsel tetap terjaga.
Bahkan bisa turun ke angka 1,3 hingga 1,4 persen diakhir tahun 2024.
Inflasi y-on-y Sulsel di Oktober 2024 berada kisaran 1,53 persen.
Hal ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
Mulai dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,85 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen.
Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,7 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,8 persen.
Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen.
Kelompok transportasi sebesar 0,43 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,36 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 1 persen.
Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,03 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,93 persen.
Adapun kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,10 persen.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz