Ia menduga Thoriqoh telah menerima tawaran tertentu baik dari partai politik maupun Nisya Ahmad sebagai kandidat yang menggantikan posisinya.
“Kondisi ini lebih tepatnya soal kesepakatan, Thoriqoh dipastikan telah menerima tawaran partai juga dari kandidat penggantinya,” kata Dedi.
Ia menegaskan partai politik tentu telah lakukan intervensi sekaligus mediator untuk kesepakatan kedua belah pihak.
“Praktik transaksional semacam ini terjadi di banyak Pemilu serta banyak parpol,” tegasnya.
Penjelasan KPU
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adi Saputro menyebut jika Thoriqoh Nashrullah Fitriyah telah mengundurkan diri sehingga posisinya digantikan Nisya Ahmad.
Thoriqoh dan Nisya merupakan kader PAN Jabar yang ikut dalam Pileg 2024 daerah pemilihan (Dapil) 2 Kabupaten Bandung.
Pada Pileg tersebut, Thoriqoh berhasil mendapatkan 58.495 suara sah, diikuti Nisya dengan raihan 50.422 suara sah.
Adi Saputra mengatakan, sebelum pelantikan Thoriqoh telah mengajukan pengunduran diri.
Sehingga, KPU memanggil yang bersangkutan termasuk dari partai politik pengusungnya.
"Partai politik memberikan surat ke KPU, baru kami klarifikasi dengan syarat mengudang partai politik dan caleg terpilih. Kami klarifikasi, betul tidak. Jangan sampai bahasa mengundurkan diri, tapi orang yang bersangkutan tidak merasa mengundurkan diri," ujar Adi, Senin (2/9/2024).
Setelah dilakukan klarifikasi, kata dia, KPU kemudian mengundang partai politik dan anggota DPRD terpilih yang mengundurkan diri.
"Setelah itu, kami membuat berita acara, sudah clear, berarti kami revisi penetapan caleg terpilih, termasuk Bu Thoriqoh itu. Jadi Mbak Nisya Ahmad itu adalah pengganti calon terpilih karena Bu Thoriqoh mengundurkan diri," katanya.
Adi mengaku tidak tahu pasti apa alasannya pengunduran dirinya. Sebab, selain Thoriqoh terdapat sejumlah anggota DPRD Jabar terpilih lainnya yang mengundurkan diri.
"Tidak hanya Bu Thoriqoh sebenarnya, yang sudah mengundurkan diri ada yang menjadi calon kepala daerah, ada yang meninggal, dan segala macam," katanya.