Sapi Berkeliaran di Maros

Sapi Dilarang Berkeliaran di Maros, Satpol PP Minta Pemilik Siapkan Kandang

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Satpol PP, Damkar dan Penyelamatan, Eldrin Saleh Nuhung mengatakan saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan pemerintah setempat untuk mengetahui pemilik sapi yang berkeliaran di area Pasar Tramo. Sapi-sapi itu juga merusak tanaman warga.

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Satpol PP Maros turun tangan setelah gerombolan sapi berkeliaran di sekitar Pasar Tramo dan Lapangan Panrita Bola, Kecamatan Turikale.

Gerombolan sapi itu meresahkan warga.

Pasalnya, sekitar 20 ekor sapi dilepas oleh pemiliknya dan biarkan masuk ke area kota Maros.

Selain merusak tanaman warga, sapi tersebut juga membuang kotoran di tempat umum.

Kepala Satpol PP, Damkar dan Penyelamatan, Eldrin Saleh Nuhung mengatakan saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan pemerintah setempat untuk mengetahui pemilik sapinya.

“Karena pernah kami tangkap, tidak ada yang mau ambil, karena takut diambil takut didenda. Makanya kami lakukan langkah persuasif dulu,” ujarnya.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Maros memiliki Perda khusus mengatur hewan ternak, yakni  Perda Nomor 12 tahun 2010.

Dalam perda tersebut mewajibkan pemilik ternak menyediakan kandang tertentu yang memenuhi persyaratan kesehatan dan ketertiban ternak.

“Setelah ditemui dan masih berkeliaran maka kami akan langsung tangkap,” ujar Eldrin.

Mantan Sekretaris DPRD Maros ini menyebutkan dalam perda tersebut diatur juga terkait sanksi bagi warga yang membiarkan pemilik ternak berkeliaran.

“Jika terjadi secara berulang, sesuai dengan perda ditahan selama 3 hari, lewat dari itu kita bisa bawa ke rumah pemotongan hewan untuk dijual,” tutupnya.

Ia pun menghimbau masyarakat agar mengandangkan hewan ternaknya, agar tak menganggu ketertiban. 

Sebelumnya, sekitar 20 ekor sapi dilepas oleh pemiliknya dan biarkan masuk ke area kota Maros.

Selain merusak tanaman warga, sapi tersebut juga membuang kotoran di tempat umum.

Pemilik yang membiarkan sapinya berkeliaran dan tak dijaga, membuat warga murka.

Sapi -sapi tersebut masuk ke kebun dan merusak tanaman sayur-sayuran warga.

Video sapi berkeliaran itu diunggah Silmi Assaqqaf Petta Makkalewangnge di akun Facebook, INFO KEJADIAN MAROS.

Dalam unggahannya, Silmi mengaku sudah empat kali sapi tersebut masuk ke kebun dan merusak.

Meski merugikan warga, namun pemilik sapi masih membiarkan sapinya berkeliaran.

Saking kesalnya, Silmi ingin menyembelih sapi tersebut jika masih dibiarkan.

"Tabe' Bagi Pemilik Sapi Yang Sering Berkeliaran Di Belakang Panrita Bola Dan Pasar Tramo ± 20 ekor, Kalau Tidak Bisaki Kasih Makan Sapita Sini Dipotongkanki Gratisji. Ini Sudah Ke 4 kalinya masuk kekebun dan sudah banyak kerusakan yang di timbulkan," tulis Silmi Assaqqaf Petta Makkalewangnge .

Sontak unggahan tersebut mengundang reaksi warganet.

Warganet juga ikut geram dengan ulah pemilik sapi tersebut.

Ada yang menyarankan, supaya sapi tersebut diberi minuman campur racun.

Berkut komentar warganet: 

Haris Art : Gemuk2 sapinya
 
Deo Derby : Ini sudah termaksud sapi liar jadi Jangan diracun tapi disembelih saja. Enak dibuat babat soto, barbekyu, dan Coto Makassar 
 
اندي محمد ما فاوينرو : lamami ini sapi seringdikoplaing dikeluhkan meresahkan skali kotoranya setiap pagi berserakan bahkan sering ada kotoranya berserakan dpn kantor camat tirikale. tp heran .bgtu2ji terus kebal aturan kayanya itu sapi. msh jaman bupati sebelumnya. perdanya… 

Asri: Saya ndk ada sapiku,tpi berkebunka kdang masuk di kebunku tpi ndk ku salahkan sapinya tpi pagarnya emang harus di bae-baeki,,,krn ini musim kemarau wktnya memang lepaski sapinya orng untuk cari mkn
  
Wina Ramadhan:  Astagaaaa
 
Mhmmad Rafli:  Kalau alm tata ku itu selesai nagere betulki
  
Kaharuddin: Lapor Pemerintah setempat dengan bukti, jika masih terjadi lagi, mungkin bisa di tangkap saja dan ikat sapinya, tunggu sampai pemiliknya datang cari, trus minta ganti rugi, kalau di racun dengan niat membuat pemilik sapi jadi jera, Tampa sadar hewan ja… 

Fitrah: Simpan ember ta d.mna2 om baru ksih air campurq pupuk
  
Bocil Barbar: Pengalaman saya om kemaren sudah 4 kalimi masuk di kebun dan sudah 4 kalimi juga kuperbaiki pagarnya tetap Masi masuk, tindakanku saya ikat sapinya beberapa ekor baru melaporka di pak desa atau dusun kuberi waktu 2 hari pemilik sapi untung datang di ru… 
 
Hamka Gondrong: Bisa pelihara sapi tp tdk bisa beli tali
 
Ikhynk: Lapormi saja
 
Idhar AS Azzahra: Bikinkanki kadang baru kasi masukki d kandanta kl butuhmeki modal sisa di jual/ potongki ka dekatji pasar..   sama halnya pohon yg ada buahnya yg masuk di pakarangan rumah itu milik yg punya ruma.ok
 
Izza Chm Maros: Kasi minum Ki air pupuk om.
  
Sarnyoto Atisa: Kasus sama Tanaman padi ku Habis . Terpaksa Angkat Tanggan    
 
Irham Ibrahim: Kasih minum Ki air pupuk kanda
 
Dullah Aluminium: Kasi racun saja
 
Uppy Uppy: Potong saja. 

Sapi makan buah

Sejumlah sapi berkeliaran di dalam kota Maros, meresahkan warga.

Sapi-sapi tersebut menyisir ruas jalan, diantaranya Jl Gladiol, Kecamatan Turikale atau sekitar pasar Tramo.

Keberadaan sapi tanpa pengikat di leher tersebut meresahkan warga, khususnya pengendara.

Seorang warga, Roel mengatakan, selain buang kotoran dalam kota, sapi tersebut juga merusak tanaman hingga memakan buah-buahkan para pedagang.

Seperti yang terjadi di depan pasar Tramo, sapi tersebut merusak dan memakan buah pedagang.

 Sapi berkeliaran di depan pasar Tramo Jl Nasrum Amrullah Kecamatan Turikale, memakan buah pedagang. (warga)
"Ini ada lagi sapi berkeliaran di dalam kota. Harusnya sapi itu dijaga oleh pemiliknya," kata Roel saat melihat kawanan sapi tersebut berada di Jl Gladiol, Rabu (8/12/2021).

Sapi tersebut dibiarkan berkeliaran meski malam. Pemilik tak memasukkannya di dalam kandang.

Roel mengatakan, kawanan sapi sudah lama berkeliaran, namun tak ada pihak terkait yang menindaknya. 

Pemilik sapi juga hanya cuek melihat hewan peliharaannya berkeliaran dan merusak.

"Jelas itu sapi-sapi merugikan kami. Berak sembarangan. Ini dalam kota," kata dia.

Sapi tersebut juga membahayakan pengendara. Jika sapi langsung menyeberang jalan, pengendara akan kewalahan menghindar.

"Sudah banyak pengendara yang hampir kecelakaan gara-gara hindari sapi," katanya.

Jika ada pengendara yang kecelakaan, pemilik sapi dan pihak terkait lainnya harus bertanggungjawab.

Pengendara tak boleh disalahkan karena mereka sudah berada di jalurnya.

"Pemilik sapi harus bertanggungjawab. Kenapa dibairkan sapinya berkeliaran," kata dia.

Ia meminta ke pihak Pemkab Maros untuk menindak pemilik sapi  tersebut.

Hal itu harus dilakukan supaya pemilik menjaga sapinya. Bukan malah membiarkannya berkeliaran.

"Harus ditindak itu pemilik sapi. Kalau bukan tanaman dan buah yang dimakan, sampah yang ada di bak, dibongkar," kata dia.

Berita Terkini