TRIBUN-TIMUR.DOM, MAKASSAR - Pemberkuan QR Code Pertalite My Pertamina menjadi pro dan kontra.
Seorang pengendara mobil di Wajo, Sulsel, viral lantaran ditolak mengisi Pertalite di SPBU.
Pengendara tersebut tak memiliki My Pertamina dan kendaraannya belum terdaftar.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Muttalib menilai, program QR Code Pertalite untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite perlu dievaluasi.
Program QR Code Pertalite sendiri bertujuan untuk memastikan bahwa BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar disalurkan tepat sasaran kepada konsumen yang berhak.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran subsidi yang tidak tepat dan meningkatkan efisiensi penggunaan BBM subsidi.
Pendaftaran QR Code dapat dilakukan melalui website resmi Pertamina (https://subsiditepat.mypertamina.id), aplikasi My Pertamina, atau melalui booth offline Pertamina.
Meskipun pemberlakuannya diundur, namun tetap menyebabkan penumpukan kendaraan/antren di beberapa SPBU karena tidak semua pengguna kendaraan roda empat telah memiliki QR Code yang diperlukan.
Muttalib menilai, Pertamina harus melakukan sosialisasi secara massif dan efektif untuk memastikan bahwa semua pengguna kendaraan roda empat menyadari pentingnya mendaftar QR Code.
“Ini dapat dilakukan melalui media sosial, iklan televisi, dan kampanye lainnya,” kata Muttalib, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (30/9/2024).
Muttalib juga menilai, sistem pendaftaran harus lebih mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.
Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemudahan penggunaan aplikasi My Pertamina dan membuat instruksi pendaftaran lebih jelas.
Selain itu, ia juga menyarankan Pertamina agar meningkatkan kecepatan verifikasi data untuk meminimalkan keterlambatan dalam mendapatkan QR Code.
Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses verifikasi
Lebih dari itu, kata Muttalib, Pertamina harus memastikan bahwa dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran QR Code mudah diakses dan tidak terlalu kompleks.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan template foto dokumen yang jelas dan mudah dipahami.
“Dengan melakukan evaluasi yang komprehensif terhadap program QR Code Pertalite, Pertamina dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan BBM subsidi, serta mengurangi kendala yang dihadapi masyarakat,” jelas Muttalib.
Seorang pengendara jadi viral lantaran tak terima saat ditolak isi BBM jenis Pertalite di SPBU 74.909.91 Amessangeng, Kecamatan Tempe, Wajo.
Petugas SPBU menolak melayani pengendara mobil yang tak memiliki aplikasi barcode My Pertamina.
My Pertamina memang sudah berlaku di sejumlah SPBU yang ada di Sulsel, termasuk Maros hingga Wajo.
Dari video yang beredar di media sosial, seorang pengendara Agya warna putih meluapkan kekesalannya kepada petugas SPBU.
Pasalnya, setelah mengantre beberapa menit, ia malah ditolak lantaran tak memiliki My Pertamina.
Seketika, pria berkaos hitam itu turun dari mobil dan memegang badik.
Badik sepanjang telapak tangan itu, diperlihatkan ke petugas SPBU dan pengendara lain.
Petugas SPBU hanya bisa pasrah melihat kelakuan pengendara mobil tersebut.
Melihat kelakuan pelaku, pengendara lain pun kompak turun dari mobilnya dan mengelilingi mobil pelaku.
Pelaku pun masuk ke mobil dan tancap gas keluar dari SPBU.
Pria yang duduk di depan mengangkat tangannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada warga lain.
Aksi pria itu menuai pro dan kontra.
Ada yang menyebut aplikasi My Pertamina hanya menyusahkan warga saja.
Belakangan diketahui, jika pengendara yang mengamuk itu adalah Erwin (45) .
Erwin mengamuk diduga karena petugas SPBU menolaknya saat hendak mengisi BBM gegara tidak memiliki barcode My Pertamina.
"Terduga pelaku ditolak mengisi BBM jenis pertalite lantaran tidak memiliki barcode aplikasi My Pertamina. Itulah yang membuat pelaku mengamuk di SPBU," ujar Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan.
Selain amukan pengendara juga beredar informasi yang meminta pengendara segera daftarkan kendaraan ke My Pertamina sebelum 1 Oktober 2024.
Jika pengendara belum terdaftar di My Pertamina, maka tak dibolehkan lagi isi Pertalite di SPBU.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,,,Tabe "Bagi teman⊃2; dan Saudara Saudariku Yg Memiliki Mobil Dengan Memakai Bahan Bakar Pertalite Segera Mendaftarkan Diri Kita Sebelum Tgl 01-10-2024 Karena Apabila Kita Belum Terdaftar Sampai Waktu Yg Sudah Ditentukan Maka Kita tdk diperbolehkan Untuk Mengisi Pertalite Di SPBU,,, Wassalam," bunyi pesan yang beredar di grup WA. (*)