Sementara itu, Evelyn Vargas membahas bagaimana kepedulian atau keramahan bisa menjadi pola pikir yang memantik perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Evelyn berbagi pengalaman dalam bidang hospitality.
Hingga dirinya percaya dengan keramahan dan kepedulian bisa mengubah dunia.
Pembicara keempat Teguh Iswara mengangkat tema tentang 'Arsitekur Berbicara'
Melalui bangunan, Teguh ingin menyampaikan pesan tertentu dengan membawa desain tertentu.
"Diseluruh dunia bangunan bertanggungjawab atas 40 persen emisi CO2," jelas Teguh.
Industri bangunan disebutnya begitu membutuhkan energi yang besar.
Teguh mengaku kini bangunan tidak boleh merancang bangunan hanya efektif dan efisiensi.
"Tapi harus melihat dampaknya, kita harus lebih bertanggungjawab. Kami menyebut arsitektur bercerita.Artinya Arsitektur ingin menyampaikan pesan," lanjutnya.
Teguh mencontohkan beberapa desain bangunan. Diantaranya perpustakaan di Kabupaten Barru.
Dirinya merancang perpustakaan dengan arsitektur modern dipadukan dengan aksara Lontara.
Kemudian memanfaatkan cahaya matahari untuk mereduksi kebutuhan energi.
Bangunan juga dirancang lebih inklusi terhadap penyandang disabilitas.
Gayung bersambut, Nur Syarif Ramadhan membahas tentang disabilitas.
Nur Syarif menceritakan pengalamannya yang menghadapi stigma negatif sejak SD hingga masa kuliah.