Di lain sisi PSM Makassar hanya andalkan serangan balik cepat. 

Peluang emas diciptakan di menit 16. Ananda Raehan mengirim umpan tarik kepada Nermin Haljeta di dalam kotak penalti Arema.

Sayang, sentuhan akhir Nermin Haljeta masih melambung tinggi.

Percobaan Willian Moreira di menit 18 masih bisa ditangkap Hilman Syah.

Arema mendapat tendangan bebas di menit 23. Kesempatan tersebut belum dimanfaatkan untuk memecah kebuntuan.

Semenit kemudian giliran PSM Makassar dapat sepak pojok. Namun, sepakan Victor Luiz masih diblok.

Akan tetap serangan belum berhenti, Rizky Eka menusuk ke kotak penalti lalu beri umpan cutback kepada Latyr Fall yang berdiri bebas.

Penyelesaian akhir Latyr Fall kurang bagus, bola melambung tinggi.

Di menit 31 Adilson Silva nyaris bawa PSM Makassar unggul.

Akan tetapi sontekannya masih bisa ditepis Lucas Frigeri.

Bola muntah langsung disambar Latyr Fall dengan sepakan keras. Bola mengenai tangan Johan Alfarizi di kotak penalti.

Wasit Thorriq pun meninjau VAR. Setelah dilakukan pengecekan, dianggap tidak handball karena bola mengenai perut Johan Alfarizi dulu kemudian mengenai tangan.

Tempo pertandingan terus meningkat. PSM Makassar dan Arema saling berbalas serangan.

Meski begitu, usaha kedua tim masih gagal. Tembok pertahanan keduanya masih cukup tangguh.

Kartu kuning pertama dikeluarkan wasit Thoriq Alkatiri di menit 41. Diberikan kepada winger Arema FC, Salim Tuharea setelah melanggar Victor Luiz.